Petugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara FotoBank Indonesia (BI) melaporkan adanya arus keluar bersih (net outflow) modal asing dari pasar keuangan domestik senilai Rp 14,24 triliun pada pekan kedua September 2025, tepatnya dalam periode transaksi 8-11 September.Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa aliran dana asing tersebut terdiri dari net sell di pasar saham Rp 2,22 triliun, Surat Berharga Negara (SBN) Rp 5,45 triliun, serta Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp 6,57 triliun.“Berdasarkan data transaksi 8 – 11 September 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 14,24 triliun, ,” kata Denny dalam keterangan resminya, Minggu (14/9).Sejak awal tahun hingga 11 September 2025, investor asing tercatat sudah menarik dana cukup besar dari pasar saham dan SRBI, masing-masing Rp 54,33 triliun dan Rp 117,72 triliun. Namun, aliran modal asing masih positif di pasar SBN dengan net inflow Rp 58,94 triliun.Kondisi pasar keuangan ini juga tercermin pada premi risiko investasi Indonesia. Credit Default Swaps (CDS) tenor 5 tahun menjadi 69,04 basis poin (bps) pada 11 September, dari 69,55 bps per 4 September.Sementara itu, nilai tukar rupiah dibuka menguat di level Rp 16.425 per dolar AS pada Jumat (12/9), dibandingkan penutupan perdagangan sehari sebelumnya di Rp 16.455 per dolar AS. Indeks dolar AS (DXY) juga terpantau menguat ke posisi 97,53 pada akhir perdagangan Kamis (11/9).Di pasar obligasi, yield SBN tenor 10 tahun turun ke level 6,33 persen pada Jumat (12/9), dari sebelumnya 6,37 persen. Adapun imbal hasil US Treasury Note tenor 10 tahun di level 4,021 persen.“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” pungkasnya.