Evaluasi Proyek Kilang Tuban Masih Berjalan, Ada Perusahaan Lain Minat Masuk

Wait 5 sec.

Kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur. Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat PresidenEvaluasi proyek Kilang Tuban disebut masih terus berjalan. Saat ini, Kementerian ESDM juga menyebut ada beberapa perusahaan lain selain Rosneft yang berminat masuk ke proyek tersebut.Sebelumnya, Proyek Grass Root Refinery Tuban (GRR Tuban) Proyek Grass Root Refinery Tuban (GRR Tuban).“Kita evaluasi dulu ya. Karena banyak yang mau masuk, Rosneft-nya masih tetap untuk bisa kepemilikannya disitu,” kata Dirjen Migas Kementerian ESDM, La Ode Sulaiman ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Rabu (10/9).Meski demikian, La Ode tidak menyebut perusahaan mana saja yang minat masuk ke proyek tersebut. Ia juga menuturkan bahwa saat ini masih diperlukan analisis terhadap perusahaan-perusahaan yang berminat untuk masuk ke dalam proyek tersebut.“Kalau selain (Rosneft) sana banyak yang mau, tapi kita kan harus analisis dulu Karena kan perjanjiannya sama Rosneft masih berlaku,” ujarnya.Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melantik Laode Sulaeman sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM hari ini, Jumat (29/8/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparanSebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan perusahaan migas asal Rusia, Rosneft, saat ini tengah melakukan evaluasi ulang terhadap rencana investasi pembangunan kilang minyak di Tuban, Jawa Timur.“Nah, sekarang kenapa (kilang Tuban) belum jalan? Setelah dihitung kembali antara investasi dan nilai ekonominya, belum pas. Bahasa ekonominya itu tidak boleh saya sebutkan, tapi belum pas aja. Belum cocok,” ucap Bahlil dalam acara Geopolitical Forum 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (24/6).Bahlil mencatat, nilai investasi proyek ini tergolong besar, yakni sekitar USD 24 miliar atau Rp 392,47 triliun (kurs Rp 16.353) dengan lahan mencapai lebih dari 800 hektare. Namun, hingga kini belum ada kemajuan berarti karena perhitungan keekonomian proyek masih terus ditinjau ulang.PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) juga memastikan proyek Grass Root Refinery Tuban (GRR Tuban) masih bekerja sama dengan Rosneft dengan skema joint venture (JV).Pertamina dan Rosneft membangun perusahaan patungan itu pada November 2017 dengan nama PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) untuk proyek GRR Tuban.Sebanyak 55 persen saham dipegang Pertamina dan 45 persen sisanya milik Rosneft.Kemudian baru-baru ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menyoroti kerja sama strategis antara Rosneft dan Pertamina dalam proyek pembangunan kilang dan fasilitas petrokimia di Jawa Timur ini sebagai bukti konkret semakin eratnya hubungan ekonomi Indonesia-Rusia di sektor energi.“Perusahaan Rosneft dan perusahaan Pertamina melaksanakan proyek bersama membangun kilang minyak dan kompleks Petrokimia,” ujar Putin usai melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Konstantinovaky, St Petersburg.