Kereta cepat Whoosh, Rabu (9/7). Foto: Dok. Humas KCICMenteri BUMN Erick Thohir mengungkap akan ada negosiasi ulang terkait utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh. Meski demikian, Erick menuturkan hal tersebut saat ini bukan menjadi tupoksi dari Kementerian BUMN.Sebelumnya, restrukturisasi utang Whoosh sudah masuk ke dalam salah satu dari 22 program kerja strategis yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025 Danantara.“Isu daripada Whoosh itu, salah satunya kan nanti ada negosiasi ulang. Bukan kami tentunya, tupoksinya dari kementerian lain,” kata Erick ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Senin (15/9).“Sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bahwa rencana daripada fasilitas pendukung itu, itu diusulkan menjadi milik pemerintah, tetapi yang kereta apinya semua operasional di KAI,” lanjutnya.Meski demikian, hal tersebut menurut Erick harus harus benar-benar dibicarakan karena memerlukan kesepakatan dengan pihak China. Ke depan, dengan adanya rencana perpanjangan rute kereta cepat hingga ke Surabaya, Erick melihat masalah ini harus selesai terlebih dahulu.“Apalagi kita akan mendorong sampai nanti Surabaya, artinya struktur ini harus putus dulu sebelum kita dorong ke Surabaya,” ujar Erick Thohir.Restrukturisasi ini dinilai krusial karena proyek Whoosh menyedot dana jumbo dan kini menimbulkan beban keuangan yang cukup besar bagi konsorsium pengelola.CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, sebelumnya juga mengaku tengah mengevaluasi secara menyeluruh skema penyelesaian utang KCJB. Menurut dia, Danantara ingin memastikan setiap aksi korporasi yang dilakukan bersifat menyelesaikan masalah secara permanen, bukan sekadar menundanya.Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, juga tengah merumuskan beberapa opsi restrukturisasi yang akan ditawarkan kepada pemerintah. Ia menegaskan, proses ini sedang dipikirkan secara matang sebelum usulan resmi disampaikan.