Touring di Lombok, NTB bersama Honda ADV 160 RoadSync, Sabtu (4/10/2025). Foto: Syahrul Ghiffari/kumparanBicara keindahan alam Indonesia tak akan ada habisnya. Mulai dari pegunungan hingga wisata pesisir, seperti yang ada di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).PT Astra Honda Motor (AHM) mengajak awak kumparan untuk menyaksikan ajang internasional MotoGP Mandalika yang berlangsung pada Minggu (5/10/2025) lalu. Tapi sebelum itu, sejumlah jurnalis melakoni touring sejauh 139 kilometer.Perjalanan berlangsung pada Sabtu (4/10/2025) pagi dari penginapan Lombok Astoria Hotel di jantung kota Mataram. Cuaca saat itu cukup mendukung, langit cerah dan udara segar menyemangati jelang menyusuri aspal Lombok Barat.Ada hal yang dilakukan sebelum berangkat, yakni menghubungkan gawai dengan fitur Honda RoadSync yang tersedia di Honda ADV 160 terbaru. Prosesnya mudah dan cepat, hanya mengandalkan Bluetooth.Touring di Lombok, NTB bersama Honda ADV 160 RoadSync, Sabtu, (4/10/2025). Foto: Dok. Astra Honda MotorUsai terkoneksi, baru perjalanan dimulai. Etape pertama dari hotel di kota Mataram menuju Pantai Elak-elak di daerah Sekotong. Nah, selama di jalur perkotaan yang banyak persimpangan jalan, fitur Navigation Turn-by-Turn dari Honda RoadSync cukup membantu.Sistem akan memberikan tampilan di panel instrumen berupa panah penunjuk arah disertai jarak menuju titik tersebut. Mudahnya, cara kerja navigasi RoadSync hanya mentransmisikan instruksi dari aplikasi peta di smartphone, seperti Google Maps maupun Waze.Lebih dari itu, teknologi ini mampu dioperasikan untuk mengatur musik. Namun baru akan terasa ketika menggunakan intercom.Kembali bahas perjalanan. Sepanjang rute menuju Pantai Elak-elak, kami dihadapkan pemandangan garis pantai Lombok Barat dengan gradasi birunya langit dan kejernihan air laut.Touring di Lombok, NTB bersama Honda ADV 160 RoadSyncTouring, Sabtu (4/10/2025). Foto: Dok. Astra Honda MotorBerkendara di area pantai tentu diiringi angin cukup kuat. Untungnya, windshield Honda ADV 160 memiliki dua posisi, lebih tegak untuk menahan angin serta posisi landai memberikan aerodinamika lebih baik.Setiba kami di Pantai Elak-elak, buah kelapa segar terasa bagaikan oasis di tengah padang pasir. Membilas rasa dahaga sekaligus setelah menempuh puluhan kilometer di bawah teriknya matahari. Tak berapa lama, perjalanan kembali dilanjut.Memasuki etape kedua, kami mulai menyusuri jalur pedesaan. Kontur jalan mulai menanjak, sesekali melintasi tikungan tajam. Di situ saya merasakan pengendalian Honda ADV 160 bisa diandalkan di rute meliuk-liuk khas perbukitan.Touring di Lombok, NTB bersama Honda ADV 160 RoadSync, Sabtu (4/10/2025). Foto: Dok. Astra Honda MotorJalur tersebut mengarahkan kami ke bukit Mekaki, lokasi Tugu Persaudaraan Bikers yang dibangun oleh Astra Honda Motor berdiri tegak di puncak bukit. Penasaran dengan performa di jalur off road, saya membawa ADV 160 hingga ke atas, sedikit spin sambil mencari grip, hingga akhirnya sukses sampai puncak.Kontur tanjakan terjal dengan permukaan gravel menguji sistem Honda Selectable Torque Control (HSTC) untuk mengatur besaran torsi yang dialirkan ke roda. Sehingga, grip di ban tetap maksimal meski di jalan licin. Hingga akhirnya, saya mencapai puncak bukit.Usai berfoto dari ketinggian berlatar laut lepas Lombok, kami pun bertolak ke destinasi berikutnya sebagai titik terakhir, yakni restoran Keker di dekat Sirkuit Mandalika.Touring di Lombok, NTB bersama Honda ADV 160 RoadSync, Sabtu (4/10/2025). Foto: Dok. Astra Honda MotorEtape ketiga ini menyuguhkan ruas jalan perkampungan dengan kerusakan di beberapa titik. Motor matik dengan DNA adventure ini kembali menunjukkan tajinya. Kini, ground clearance di angka 160 mm bikin bebas khawatir mentok ke area bawah motor.Keseruan masih berlanjut, kali ini saya menikmati performa mesin Honda ADV 160 RoadSync di jalur lintas. Unit 156,9 cc 1-silinder PGM-FI eSP+ bertenaga 15,7 dk dan torsi puncak 14,7 Nm memberikan sensasi powerful, tenaga mengisi sedari rpm bawah, kemudian tetap optimal untuk melakukan cruising santai.Hingga sampai di restoran Keker, total trip meter mencapai 139,6 kilometer, nyaris 140 kilometer. Perjalanan ini ditutup dengan suguhan kuliner khas Lombok, mulai dari ikan bakar, Ayam Taliwang, hingga Sate Rembiga.