Sekjen PBB Antonio Guterres. (Wikimedia Commons/White House/Daniel Torok)JAKARTA - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan pada Hari Senin, perempuan di seluruh dunia menghadapi "tren yang mengkhawatirkan" terkait kekerasan, konflik dan pengucilan, dengan jumlah perempuan yang tinggal di dekat konflik mematikan mencapai tingkat tertinggi dalam beberapa dekade."Tahun lalu, 676 juta perempuan tinggal dalam radius 50 kilometer dari lokasi konflik mematikan, jumlah tertinggi dalam beberapa dekade," kata Sekjen Guterres dalam pidatonya di Dewan Keamanan PBB pada debat terbuka tahunan tentang Perempuan, Perdamaian dan Keamanan, dilansir dari Anadolu 7 Oktober.Lebih jauh ia mengatakan, kekerasan seksual terhadap anak perempuan melonjak "dengan insiden yang terdokumentasi terhadap anak perempuan meningkat sebesar 35 persen," dan di beberapa tempat, "anak perempuan menyumbang hampir setengah dari seluruh korban."Sekjen Guterres menekankan, meskipun telah terjadi kemajuan selama bertahun-tahun, pencapaian global dalam partisipasi perempuan dalam perdamaian dan keamanan masih "rapuh dan, yang sangat mengkhawatirkan, justru mengalami kemunduran.""Di Afghanistan, penghapusan sistematis perempuan dan anak perempuan dari kehidupan publik sedang marak, dengan pembatasan yang mengerikan dalam mengakses pendidikan, pekerjaan, layanan kesehatan, dan keadilan, serta lonjakan kekerasan seksual dan kematian ibu," ujarnya.Lebih lanjut Sekjen PBB mencatat, di "Wilayah Palestina yang Diduduki, Sudan, Haiti, Myanmar dan sekitarnya, perempuan dan anak perempuan menghadapi risiko serius dan tingkat kekerasan yang mengerikan," karena organisasi-organisasi perempuan yang mendukung mereka "kekurangan sumber daya."Sekjen Guterres mendesak negara-negara anggota untuk mempercepat komitmen mereka dalam agenda Perempuan, Perdamaian, dan Keamanan sebagaimana dijanjikan dalam "Pact for the Future"."Sekaranglah saatnya bagi negara-negara Anggota untuk mempercepat komitmen terhadap perempuan, perdamaian, dan keamanan," desaknya.- https://voi.id/berita/521409/pakar-pbb-desak-israel-diskors-dari-pertandingan-sepak-bola-internasional- https://voi.id/berita/521370/menlu-jerman-harapkan-fase-pertama-rencana-perdamaian-gaza-presiden-trump-dicapai-pekan-depan- https://voi.id/berita/521363/ada-atmosfer-positif-perundingan-hamas-israel-dilanjutkan-hari-ini- https://voi.id/berita/521360/kemlu-ri-tegaskan-komitmen-terhadap-akuntabilitas-dan-transparansi-tata-kelola-keuangan- https://voi.id/berita/521358/hamas-israel-lanjutkan-perundingan-damai-tidak-langsung-di-mesir[/see_alsoMenguraikan beberapa langkah untuk memperkuat peran perempuan dalam pembangunan perdamaian, Sekjen Guterres menekankan perlunya memprioritaskan lima bidang: pendanaan, partisipasi, akuntabilitas, perlindungan, dan komitmen yang mengikat dalam hukum, kebijakan, perencanaan, anggaran dan program nasional.Ia juga menekankan "agenda perempuan, perdamaian, dan keamanan harus menghasilkan perubahan yang terukur.""Lebih banyak perempuan yang membentuk perjanjian perdamaian, reformasi keamanan, dan rencana pemulihan. Resolusi 1325 jelas: Perempuan adalah pemimpin perdamaian untuk semua. Dunia tidak membutuhkan lebih banyak pengingat akan kebenaran itu; dunia membutuhkan lebih banyak hasil yang mencerminkannya," tandasnya.