Naykilla (Ivan Two Putra/VOI)JAKARTA - Naykilla sadar betul, menjadi viral merupakan “jalan pintas” bagi seorang musisi, terutama penyanyi, untuk dikenal luas oleh penikmat musik.Dengan banyaknya platform yang bisa digunakan saat ini, Naykilla melihat banyak hal bisa menjadi viral di media sosial. Namun permasalahan utamanya, mereka yang terkenal dalam waktu singkat jadi lebih mudah dilupakan.“In this generation, viral is very easy. Tapi turunnya juga gampang,” kata Naykilla, ditemui sebelum tampil dalam gelaran Synchronize Fest 2025 di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu, 5 Oktober.Menurutnya, menjadi viral harus diikuti dengan terus konsisten berkarya. Dengan begitu, keterkenalan yang didapat bisa tetap dipertahankan.“Menurut aku, kalau cuma viral tapi enggak bikin apa-apa ya percuma,” ucap Naykilla.“Kita harus membuat sesuatu, kita harus kreatif, terus membuat sesuatu,” tambahnya.Naykilla merasa tidak ada jalan lain selain membuat gebrakan baru setelah viral. Dengan percaya diri, ia menyatakan kesiapan untuk merilis album mini atau extended play (EP) perdana Oktober ini.Dimulai dengan perilisan single pembuka pada 10 Oktober, sepekan kemudian, EP dengan tajuk “Centil” akan diluncurkan sebagai gebrakan baru Naykilla.“Aku bakalan rilis EP solo aku bulan ini, 17 Oktober, bakalan di-produce Jemsii juga,” pungkasnya.Sebagai informasi, Naykilla menjadi dikenal luas dan menjadi idola baru Gen Z setelah lagunya bersama Tenxi dan Jemsii, “Garam dan Madu”, viral dan banyak diputar di media sosial.Meski kini dikenal sebagai pengusung genre hipdut, Naykilla sudah memulai perjalanan musiknya sejak tahun 2019 lewat single berjudul “Believe”.Sebelum mengusung genre yang memadukan elemen musik hip-hop dan dangdut itu, Naykilla sudah memiliki beberapa single lain dengan gaya musik berbeda, sebut saja “Changed”, “Honey & Lemon”, “You”, “2nd”, hingga “dEsTRoy yOu (AGAIN)”.