Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada konferensi pers di hotel Grand Hyatt di New York, AS, (11/2) Foto: REUTERS/Yana PaskovaPresiden Palestina Mahmoud Abbas menyambut baik gencatan senjata fase 1 yang disepakati Israel dan Hamas. Berdasarkan laporan kantor berita Palestina, Wafa, Abbas berharap kesepakatan ini menjadi langkah awal bagi two-state solution."Saya berharap seluruh upaya itu akan menjadi langkah awal mencapai resolusi politik permanen, menuju berakhirnya pendudukan Israel di Negara Palestina dan pendirian negara Palestina yang merdeka," kata Abbas dalam keterangannya.Dikutip dari Al Jazeera, Kamis (9/10), Abbas memuji upaya yang dilakukan Presiden AS Donald Trump dan mediator Qatar, Mesir, dan Turki. Dia juga menyampaikan kesiapan Otoritas Palestina untuk bekerja bersama mereka guna memastikan keberhasilan upaya gencatan senjata.Abbas kemudian menegaskan kedaulatan atas Gaza merupakan milik negara Palestina, dan hubungan antara Tepi Barat dan Jalur Gaza harus diraih melalui implementasi hukum Palestina dan kerja lembaga-lembaga pemerintah Palestina.Kesepakatan Gencatan Senjata Disambut Rakyat GazaWarga Palestina yang mengungsi dari Gaza utara akibat operasi militer Israel, bergerak ke selatan setelah pasukan Israel memerintahkan penduduk Kota Gaza untuk mengungsi ke selatan, di Jalur Gaza tengah, Sabtu (20/9/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERSBerita kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas disambut baik oleh rakyat Gaza."Puji Tuhan atas gencatan senjata ini, berakhirnya pertumpahan darah dan pembunuhan. Seluruh rakyat Gaza sangat bahagia," kata warga Gaza, Abdul Majeed Abd Rabbo."Ini merupakan momen yang bersejarah, yang ditunggu-tunggu oleh rakyat Palestina," kata warga lainnya, Khaled Shaat.Dalam kesepakatan gencatan fase 1, Hamas akan membebaskan sandera Israel yang tersisa hidup dan mati. Sementara Israel juga akan membebaskan ribuan tahanan Palestina, termasuk tahanan politik.Truk-truk bantuan kemanusiaan juga akan diizinkan masuk Gaza. Ini akan sangat membantu warga Gaza yang tengah menghadapi krisis kelaparan dan krisis kesehatan.