Nurhayati Subakat (Instagram/@paragoncorp)YOGYAKARTA - Nurhayati Subakat dikenal sebagai salah satu pengusaha wanita paling berpengaruh di Indonesia. Ia merupakan pendiri Wardah Kosmetik, merek kecantikan muslimah yang kini menjadi ikon di dunia kecantikan Indonnesia. Perjuangan dan ketekunannya membangun usaha dari nol menjadikan kisah hidupnya sebagai inspirasi banyak orang.Wardah tidak hanya dikenal karena kualitas produknya, tetapi juga karena nilai-nilai kehalalan dan etika yang dijunjung tinggi oleh pendirinya. Di bawah kepemimpinan Nurhayati Subakat, Wardah tumbuh menjadi simbol keberhasilan pengusaha muslimah Indonesia.Kesuksesan besar yang ia raih bukanlah hasil instan, melainkan buah dari kerja keras, kegigihan, dan ketulusan. Dalam perjalanan panjangnya, Nurhayati pernah mengalami kegagalan besar, namun semangat pantang menyerah membuatnya mampu bangkit dan melangkah lebih jauh.Nama Nurhayati Subakat sebagai pendiri dan pemili Paragon Group termasuk salah seorang konglomerat yang membeli Patriot Bonds. Ia bersama konglomerat lainnya obligasi terbaru dari BPI Danantara (Danantara Indonesia) . Surat utang/investasi ini yang diluncurkan oleh BPI Danantara untuk mendukung pembiayaan proyek strategis negara. Profil Nurhayati Subakat Nurhayati Subakat lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat, pada 27 Juli 1950. Ia dikenal sebagai sosok yang cerdas sejak kecil dan tumbuh dalam lingkungan yang menanamkan nilai-nilai disiplin dan kejujuran.Nurhayati menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Diniyyah Puteri dan melanjutkan ke Padang sebelum akhirnya diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Farmasi. Selama kuliah di ITB, kecintaannya pada bidang farmasi semakin berkembang.Di ITB, Nurhayati bertemu Subakat Hadi, yang kelak menjadi suami dan pendukung utama dalam perjalanan hidup dan kariernya. Setelah lulus tepat waktu, Nurhayati kembali ke Sumatera Barat dan bekerja sebagai apoteker di rumah sakit di Padang.Tidak lama kemudian, ia memutuskan pindah ke Jakarta untuk memperluas pengalamannya dengan bekerja di sebuah perusahaan kosmetik terkenal. Di perusahaan tersebut, ia berkarier sebagai staf quality control dan memahami banyak hal tentang standar kualitas serta produksi kosmetik.Dengan bekal pengalaman yang diperoleh, Nurhayati mulai membuat produk sampo bernama Puteri di rumahnya sendiri. Ia menjalankan usahanya dengan sederhana, dibantu oleh satu karyawan yang merupakan pembantunya. Produk itu kemudian ia kenalkan ke salon-salon di Jakarta dan mulai mendapatkan sambutan positif dari masyarakat.Usahanya berkembang pesat hingga akhirnya ia mendirikan PT Pusaka Tradisi Ibu untuk mengelola bisnisnya secara profesional. Namun, beberapa tahun kemudian cobaan besar datang ketika pabriknya terbakar habis. Peristiwa itu membuatnya hampir menutup usahanya karena kerugian besar dan utang bank yang belum lunas.Meski sempat terpukul, Nurhayati tidak menyerah. Dengan dukungan dan modal dari tabungan suami, ia bangkit kembali, membayar gaji karyawan, dan membangun ulang pabriknya. Dari semangat itulah, lahir inovasi besar berupa kosmetik halal bernama Wardah pada tahun 1995, yang ditujukan khusus untuk muslimah Indonesia.Wardah cepat diterima luas karena mengedepankan prinsip halal, aman, dan berkualitas tinggi. Penjualan meningkat pesat pada 1999-2003, menjadikan Wardah salah satu produk kosmetik paling diminati di Indonesia. Tidak hanya sukses di dalam negeri, Wardah juga berhasil menembus pasar mancanegara seperti Malaysia.Pada tahun 2011, perusahaannya berganti nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation, yang kini menaungi berbagai merek ternama seperti Wardah, Make Over, dan Emina. Di bawah kepemimpinan Nurhayati, Paragon tumbuh pesat dengan ribuan karyawan dan distribusi produk yang menjangkau seluruh Indonesia.Atas dedikasi dan keberhasilannya, Nurhayati Subakat menerima berbagai penghargaan, termasuk sebagai salah satu CEO terbaik di Indonesia. Ia dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan memiliki kepedulian tinggi terhadap pengembangan sumber daya manusia.Kisah hidup Nurhayati Subakat adalah bukti nyata bahwa kerja keras, kejujuran, dan keyakinan dapat membawa seseorang menuju kesuksesan besar. Dari kota kecil Padang Panjang hingga ke pasar internasional, perjuangannya menjadi inspirasi bagi generasi muda dan para wanita Indonesia untuk terus berani bermimpi dan berusaha.