Sebanyak 25 aktivis hewan dari koalisi Act for Farmed Animals (AFFA) menggelar aksi damai di depan Plataran Hutan Kota, Jakarta, pada Rabu 8 Oktober 2025 (Ist)JAKARTA — Sebanyak 25 aktivis hewan dari koalisi Act for Farmed Animals (AFFA) menggelar aksi damai di depan Plataran Hutan Kota, Jakarta, pada Rabu 8 Oktober. Mereka menyerukan agar Plataran segera berkomitmen menerapkan kebijakan telur bebas sangkar (cage-free eggs) sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan terhadap kesejahteraan hewan.Para aktivis membawa spanduk bertuliskan “Plataran, akhiri kandang sangkar sekarang” dan mengenakan kostum ayam sebagai simbol perjuangan mereka. Kostum itu menggambarkan dua sisi kehidupan ayam petelur: yang hidup bebas dan yang dikurung dalam kandang sempit sepanjang hidupnya.“Melalui visualisasi ini, kami ingin menunjukkan bahwa ayam juga makhluk hidup yang berhak bergerak bebas dan menjalankan perilaku alaminya,” kata Pemimpin kampanye Act for Farmed Animals, Elfha Shavira Kamis 9 Oktober.Menurut Elfha, AFFA yang merupakan kolaborasi antara Animal Friends Jogja dan Sinergia Animal International, telah berupaya berdialog dengan manajemen Plataran selama empat tahun terakhir. Namun, hingga kini, belum ada komitmen resmi dari pihak perusahaan untuk beralih ke sistem bebas sangkar.Dalam aksi tersebut, suasana sempat menjadi sorotan publik setelah logo Plataran di lokasi acara ditutup kain, dan baliho bergambar logo perusahaan diturunkan oleh staf setempat.“Sebagai perusahaan besar yang dikenal mengusung konsep ramah lingkungan, seharusnya tidak sulit bagi Plataran untuk memperluas prinsip keberlanjutannya ke aspek kesejahteraan hewan,” ujar Elfha.Ia menjelaskan bahwa dalam sistem kandang sangkar, ayam petelur dikurung dalam ruang yang sangat sempit—tak lebih besar dari selembar kertas A4—selama hidup mereka. Kondisi tersebut membuat ayam tidak bisa merentangkan sayap, bertengger, bersarang, atau mandi debu, perilaku yang penting bagi kesejahteraan mereka.“Berbagai studi ilmiah menunjukkan bahwa sistem ini menyebabkan stres, patah tulang, kerontokan bulu, hingga luka fisik yang kronis,” tambahnya.Sejak 2020, AFFA telah berhasil mendorong 51 perusahaan lokal dan global di sektor makanan dan perhotelan untuk berkomitmen menerapkan kebijakan bebas sangkar. Mereka berharap Plataran Group dapat segera mengikuti langkah positif tersebut sebagai bentuk tanggung jawab moral dan sosial.“Ini bukan hanya soal kesejahteraan hewan, tapi juga tentang nilai etika dan keberlanjutan yang semakin menjadi perhatian publik. Konsumen kini lebih peduli pada asal-usul bahan makanan yang mereka konsumsi,” pungkas Elfha.