GATI, Gerakan yang Mengingatkan Kita tentang Pentingnya Kehadiran Ayah

Wait 5 sec.

Ayah dan Anaknya (Sumber: https://www.vecteezy.com/photo/58142481-father-and-son-on-top-of-mountain-at-sunset)Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) sebagai langkah strategis untuk menghidupkan kembali peran ayah dalam keluarga. Program ini menjadi salah satu inovasi komunikasi BKKBN dalam memperkuat ketahanan keluarga sekaligus menjawab meningkatnya fenomena fatherless di Indonesia, yaitu kondisi ketika anak tumbuh tanpa kehadiran emosional dari figur ayah.Kepala BKKBN, Dr. (H.C.) Hasto Wardoyo, menegaskan bahwa GATI bukan sekadar program simbolik, tetapi merupakan bagian dari strategi komunikasi pembangunan keluarga. Menurutnya, ayah memiliki peran besar dalam membentuk karakter, kepercayaan diri, dan kestabilan emosional anak. Oleh karena itu, GATI hadir untuk mengubah cara pandang masyarakat bahwa pengasuhan bukan hanya tugas ibu, tetapi tanggung jawab bersama.Dalam pelaksanaannya, BKKBN menerapkan strategi komunikasi berlapis dan partisipatif agar pesan GATI dapat diterima secara luas. Melalui pendekatan komunikasi interpersonal, BKKBN menjalankan kegiatan seperti Sekolah Bersama Ayah (SEBAYA) dan Desa Ayah Teladan (DEKAT) yang mengajak ayah terlibat langsung dalam aktivitas keluarga dan komunitas.Selain itu, komunikasi massa dan digital menjadi ujung tombak kampanye GATI. Pesan-pesan tentang pentingnya peran ayah disebarkan melalui media sosial, portal berita, dan kolaborasi dengan komunitas keluarga muda. Strategi ini sejalan dengan teori komunikasi Everett M. Rogers tentang difusi inovasi, di mana perubahan sosial lebih cepat terjadi ketika pesan disebarkan lewat jaringan sosial dan media yang dipercaya masyarakat.GATI juga menonjolkan pendekatan komunikasi partisipatif, yang melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. BKKBN memahami bahwa perubahan perilaku tidak bisa dipaksakan dari atas, melainkan perlu tumbuh dari kesadaran dan pengalaman bersama di tingkat keluarga dan komunitas.Program ini diharapkan mampu membentuk keluarga yang lebih setara, komunikatif, dan saling mendukung. Dengan keterlibatan ayah yang lebih aktif, anak-anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang stabil secara emosional dan sosial. Namun, GATI juga menghadapi tantangan, seperti budaya patriarki yang masih kuat dan keterbatasan waktu para ayah akibat tuntutan pekerjaan.Untuk mengatasi hal itu, BKKBN mengedepankan pesan komunikasi yang empatik dan realistis, tidak menggurui, tetapi menginspirasi. Melalui kampanye ini, BKKBN ingin menumbuhkan kesadaran bahwa kehadiran ayah tidak hanya dibutuhkan secara fisik, tetapi juga emosional dan spiritual.Pada akhirnya, GATI menjadi cerminan strategi komunikasi sosial yang efektif dan relevan dengan kebutuhan keluarga Indonesia masa kini. Program ini menegaskan bahwa keluarga yang kuat tidak hanya dibangun oleh kasih sayang seorang ibu, tetapi juga oleh kehadiran dan teladan seorang ayah. Karena dari komunikasi yang hangat, lahir keluarga yang tangguh dan generasi yang berkarakter.