Kondisi air Sungai Kuala Toho yang keruh. Foto: Dok. IstimewaHi!Pontianak - Kondisi air sungai di Dusun Kuala Toho Desa Toho Ilir Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, sangat keruh. Saking keruhnya, kondisi air tersebut disebut seperti air kopi susu akibat aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI)."Air sungainya ini sudah kayak kopi susu ni, gara-gara orang kerja tambang ilegal," ungkap seorang warga, Aldi, kepada Hi!Pontianak.Aldi juga mengirimkan video yang memperlihatkan kondisi air sungai yang sudah sangat keruh. Dalam video itu, Aldi turut menyampaikan keluhan dan harapannya."Ini keadaan sungai Kuala Toho sekarang, ini keadaannya. Sementara di masjid sana itu, kami ngambil air wudu untuk keperluan masjid ngambil airnya dari sumber sungai ini. Tidak mungkin kami mengisi tong masjid harus beli air bersih," ujar Aldi dalam video."Sementara bukan hanya masjid, warga Dusun Kuala Toho menggunakan air ini semuanya," tambahnya.Lanjut Aldi, sebelumnya ia juga sudah pernah memposting kondisi air sungai yang keruh pada 18 Agustus 2025. Dan setelah itu air sungai sempat bersih, namun kini terulang lagi dan kondisinya justru semakin parah."Kemaren 18 Agustus sudah kita post, juga ada tanggapan (dilakukan razia PETI). Terus sekarang terulang lagi, ini makin parah, sekarang tanggal 5 Oktober ini," lanjutnya.Aldi berharap kondisi yang terjadi ini segera dapat tindakan dari pihak terkait, terutama dari pihak kepolisian."Bukan baru satu kali, ini sudah beberapa kali. Nah ini dia kondisi keadaan sungai Kuala Toho. Mohon bapak Kapolres Mempawah bagaimana tanggapannya, ada tanggapan tidak terkait sungai kami yang tercemar ini," pungkasnya.Diketahui, terkait adanya keluhan warga atas kondisi air sungai yang keruh pada Agustus lalu, aktivitas PETI telah ditertibkan. Namun sekitar 3 Minggu setelah itu, para penambang mulai beraktivitas kembali sehingga membuat kondisi air sungai juga kembali keruh bahkan semakin parah.