Benarkah Stevia Lebih Sehat dari Gula Pasir? Ini Penjelasannya

Wait 5 sec.

Ilustrasi gula (Foto: Freepik/jcomp) JAKARTA - Banyak orang kini mulai meninggalkan gula pasir karena khawatir dengan dampaknya terhadap kesehatan. Gula memang bisa memberikan energi cepat, tapi jika dikonsumsi berlebihan.Risikonya cukup serius dari kenaikan berat badan, diabetes, hingga penyakit jantung. Sebagai gantinya, pemanis alami seperti stevia mulai populer. Tapi benarkah stevia benar-benar lebih sehat dari gula biasa?Dilansir dari laman Cleveland Clinic pada Sabtu, 11 November 2025, stevia adalah pemanis alami yang berasal dari daun tanaman Stevia rebaudiana, tumbuhan yang sudah lama digunakan oleh masyarakat di Amerika Selatan untuk memberikan rasa manis pada makanan dan minuman.Kandungan utama yang membuat stevia terasa manis adalah steviol glikosida, zat alami yang bisa terasa 200 hingga 400 kali lebih manis dari gula pasir. Artinya Anda hanya perlu sedikit saja untuk mendapatkan rasa manis yang sama.Stevia kini banyak dijual dalam bentuk bubuk, cairan, atau butiran halus. Salah satu alasan utama orang beralih ke stevia adalah karena tidak mengandung kalori maupun karbohidrat.Jadi pemanis ini tidak menaikkan kadar gula darah secara signifikan. Hal ini menjadikan stevia pilihan populer bagi penderita diabetes atau menjalani diet rendah gula.Selain itu, berbeda dengan gula buatan seperti aspartam atau sukralosa, stevia dianggap lebih alami karena berasal dari tumbuhan dan melalui proses ekstraksi yang relatif sederhana.Stevia telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat sejak tahun 2008 sebagai bahan pemanis yang aman dikonsumsi (GRAS – Generally Recognized as Safe), asalkan berupa ekstrak murni minimal 95%.Namun penting untuk diingat, tidak semua produk berlabel 'stevia' berisi 100% stevia. Banyak yang mencampurkannya dengan bahan lain seperti maltodekstrin atau eritritol agar rasanya lebih lembut dan mudah digunakan. Jadi selalu periksa label kemasan sebelum membeli.Batas aman konsumsi stevia disebut Acceptable Daily Intake (ADI), yaitu sekitar 4 mg per kilogram berat badan per hari. Artinya orang dewasa rata-rata perlu mengonsumsi puluhan sachet stevia dalam sehari untuk mencapai batas tersebut, jumlah yang sangat sulit dilakukan. Dengan kata lain, pemakaian wajar stevia aman untuk tubuh.Beberapa penelitian menunjukkan stevia bukan hanya aman, tapi juga memiliki potensi manfaat kesehatan, antara lain:1. Membantu mengontrol kadar gula darahStevia tidak menyebabkan lonjakan glukosa seperti gula biasa, sehingga cocok untuk penderita diabetes tipe 2.2. Menjaga berat badanKarena tidak mengandung kalori, stevia dapat membantu mengurangi asupan kalori harian tanpa mengorbankan rasa manis.3. Efek antioksidan dan antiinflamasiBeberapa studi menemukan stevia memiliki senyawa yang bisa melawan radikal bebas dan membantu menurunkan peradangan di tubuh.4. Menjaga kesehatan mulutTidak seperti gula, stevia tidak menyebabkan kerusakan gigi atau memicu pertumbuhan bakteri penyebab plak.Walaupun aman, stevia tetap sebaiknya dikonsumsi secara bijak. Beberapa orang mungkin mengalami efek ringan seperti kembung, mual, atau rasa pahit di mulut, terutama jika mengonsumsi terlalu banyak.Selain itu, masih ada penelitian yang menyelidiki kemungkinan stevia memengaruhi hormon tertentu, meskipun belum ada bukti kuat yang menunjukkan efek negatif pada manusia.Tips Menggunakan SteviaRasanya jauh lebih manis dari gula, Anda tidak bisa mengganti gula dan stevia dengan takaran yang sama. Gunakan resep khusus yang mencantumkan takaran stevia, terutama saat membuat kue atau makanan penutup agar tekstur dan rasanya tetap pas. Beberapa ide penggunaan stevia:- Campurkan ke dalam kopi atau teh.- Tambahkan ke smoothies buah.- Gunakan dalam resep dessert seperti mousse pisang atau apel panggang rendah kalori.