Pendirian posko untuk korban MBG di Kabupaten TTS, Selasa (7/10/2025). ANTARA/Ho-Humas Polres TTSSOE - Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi NTT menghentikan sementara distribusi makanan yang disiapkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Kota Soe I setelah 384 anak dan guru diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). "Saya sudah perintahkan agar SPPG itu ditutup sambil kita menunggu hasil uji lab makanan yang dimakan oleh anak-anak dan guru yang disediakan oleh dapur itu," kata Bupati Timor Tengah Selatan Eduard Markus Lioe dari Kota Soe, Antara, Selasa, 7 Oktober. Dia mengatakan hal ini menanggapi keracunan sejumlah anak dan guru di daerah itu pada 3 Oktober lalu, yang membuat semua orang protes dengan kebijakan MBG di daerah itu. Penutupan SPPG Dapur Kota Soe I itu ujar dia dilakukan sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Dan menurut dia akan dilakukan pembenahan kepada SPPG tersebut. Makanan MBG dari dapur tersebut sudah dikirim sampelnya ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk diperiksa sampelnya. "Tetapi sampai sekarang belum ada laporan tentang hasilnya.Kami masih menunggu," ujar dia. Akibat kejadian tersebut ujar dia banyak anak-anak bahkan orang tua korban keracunan MBG trauma, beberapa diantaranya marah besar dan tak ingin kejadian tersebut terulang lagi. "Anak-anak banyak yang trauma dengan kejadian tersebut," ujar dia. Eduard juga mengatakan akan membenahi masalah tersebut, agar tidak terulang lagi dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Sebelumnya pada 3 Oktober pekan lalu, sejumlah pelajar dilarikan ke RS terdekat di Kota Soe. Tak berselang lama jumlahnya bertambah menjadi ratusan. Tak hanya itu beberapa guru yang mendapatkan MBG juga dilaporkan turut menjadi korban usai mengkonsumsi MBG tersebut.