Ilustrasi pembebasan sandera Israel. (Sumber: IDF)JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada Hari Kamis, sandera di Jalur Gaza harus dibebaskan pada Hari Senin atau Selasa, berharap dapat menghadiri upacara penandatanganan kesepakatan di Mesir dan berpidato di Knesset Israel.Presiden Trump membuka rapat kabinet Gedung Putih dengan membahas kesepakatan yang dicapai pada Hari Rabu, menyatakan para sandera yang ditawan oleh militan Hamas akan dibebaskan pada tahap pertama rencana perdamaian Gaza yang lebih luas, yakin hal itu akan mengarah pada "perdamaian abadi."Presiden Trump mengatakan berdasarkan rencana tersebut, Gaza akan "dibangun kembali secara perlahan," merujuk pada rencana untuk membangun kembali daerah kantong Palestina tersebut, dilansir dari Reuters 10 Oktober.Ia tidak memberikan detail apa pun selain mengatakan "kita akan menciptakan sesuatu yang memungkinkan orang-orang untuk hidup. Anda tidak bisa hidup di Gaza saat ini."Hamas diperkirakan akan membebaskan 20 sandera yang masih hidup bersama-sama, 72 jam setelah gencatan senjata dimulai."Kami akan memulangkan para sandera pada Hari Selasa - Senin atau Selasa - dan itu akan menjadi hari yang membahagiakan," kata Trump.Presiden Trump mengatakan mungkin sulit untuk segera mengambil semua jenazah para sandera yang tewas dalam penyanderaan, "karena beberapa jenazah akan agak sulit ditemukan."Politisi Partai Republik itu mengatakan akan mencoba melakukan perjalanan ke sana untuk menghadiri upacara penandatanganan di Mesir. Gedung Putih telah berupaya keras untuk menyelesaikan detail perjalanan yang diatur secara tergesa-gesa ini.Sebelumnya, Knesset Israel telah meminta Presidn Trump untuk berbicara, dan presiden mengatakan ia berencana untuk berbicara jika diminta.Meskipun masih ada pertanyaan tentang apa yang akan terjadi di kawasan tersebut dalam jangka panjang, Presiden Trump mengatakan Ia berharap hal itu akan mengarah pada "perdamaian abadi."