Terima Artefak Nganjuk, Menteri Kebudayaan Tegaskan Komitmen Pelestarian Warisan Sejarah

Wait 5 sec.

Fadli Zon menerima Kepala Disporabudpar Nganjuk, Gunawan Widagdo, bersama aktris Marcella dan Olivia Zalianty. (IST)JAKARTA - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan komitmen pemerintah dalam pelestarian warisan sejarah nasional setelah menerima sejumlah artefak dari Kabupaten Nganjuk. Penyerahan dilakukan oleh Kepala Disporabudpar Nganjuk, Gunawan Widagdo, bersama aktris Marcella dan Olivia Zalianty di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, Kamis, 9 Oktober. “Temuan dari Nganjuk ini sangat berharga, bukan hanya bagi daerah, tetapi juga memperkaya pemahaman kita tentang sejarah peradaban Nusantara,” ujar Fadli Zon. Artefak yang diserahkan antara lain fosil dan peralatan batu dari Desa Tritik, dua warangka keris, produk dupa dari kemenyan putih, dua batu meteorit jenis lonsdaleite, serta wayang timplong bergambar Dewi Sekartaji. Semua artefak menjadi simbol komitmen bersama untuk menjaga nilai budaya dan sejarah lokal. Gunawan Widagdo menjelaskan, kawasan Hutan Tritik di Nganjuk utara menyimpan potensi arkeologis tinggi, termasuk fosil hewan purba Stegodon dan pohon kemenyan putih yang menandakan jejak peradaban kuno. “Kami berharap dukungan Kementerian Kebudayaan untuk memperkuat penelitian, konservasi, dan pengembangan museum daerah,” katanya. Fadli menyambut baik rencana relokasi Museum Anjuk Ladang ke kawasan Candi Lor agar pengembangannya lebih optimal. Pemerintah Nganjuk juga tengah membangun Museum Prasejarah di Desa Tritik bersama Badan Geologi untuk memastikan akurasi ilmiah penyajian koleksi. Saat ini, Nganjuk memiliki tiga museum: Anjuk Ladang, Dr. Sutomo, dan Jenderal Besar Sudirman.Fadli menilai upaya ini tak hanya penting bagi pelestarian sejarah, tetapi juga membuka peluang ekonomi kreatif dan pariwisata berbasis warisan lokal. “Kementerian Kebudayaan akan mendukung pengembangan museum dan program edukasi berbasis budaya daerah agar sejarah tetap hidup dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya. Pertemuan itu dihadiri sejumlah pejabat Kementerian Kebudayaan serta tokoh budaya Nganjuk. Penyerahan simbolis artefak ini menandai langkah awal kolaborasi pemerintah pusat dan daerah untuk memperkuat ekosistem kebudayaan nasional.