Ilustrasi Wall Street. Foto: ShutterstockBursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street berakhir di zona merah pada Kamis (9/10). Para investor tidak mendapat rilis data ekonomi maupun katalis yang mampu menggerakkan sentimen pasar, sehingga memilih untuk melakukan konsolidasi menjelang musim laporan keuangan kuartal III.Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 243,36 poin (0,52 persen) ke level 46.358,42, sementara S&P 500 melemah 18,61 poin (0,28 persen) menjadi 6.735,11, dan Nasdaq Composite terkoreksi 18,75 poin (0,08 persen) ke posisi 23.024,63.S&P 500 dan Nasdaq mundur dari rekor penutupan tertingginya pada Rabu (8/10), sementara Dow Jones mencatat penurunan persentase terdalam di antara ketiganya.“Musim laporan keuangan sudah di depan mata, dan para pelaku pasar menunggu untuk melihat apakah pertumbuhan laba perusahaan di kuartal mendatang akan sekuat dua kuartal sebelumnya. Ditambah dengan ketidakpastian akibat minimnya data dari Washington serta arah kebijakan The Fed, wajar jika pasar sedikit terkoreksi,” ujar Managing Partner di Keator Group, Matthew Keator.Penurunan ini terjadi di tengah reli tajam yang sebagian besar didorong oleh lonjakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Kenaikan signifikan tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa pasar sedang mendekati fase gelembung, yang bisa memicu koreksi dalam waktu dekat.Pada Minggu (12/10), pasar bull saat ini akan menandai ulang tahun ketiganya. S&P 500 mencapai titik terendah siklus pasar pada 12 Oktober 2022, setelah periode pengetatan moneter oleh The Fed. Sejak saat itu, indeks acuan tersebut telah melonjak hampir 90 persen, terutama berkat saham-saham teknologi dan perusahaan besar terkait teknologi. Namun secara historis, reli tersebut dinilai masih memiliki potensi berlanjut.Sementara itu, penutupan sebagian pemerintahan AS telah memasuki hari kesembilan tanpa tanda-tanda kemajuan berarti, membuat pelaku pasar kekurangan data ekonomi penting. Menjelang dimulainya musim laporan keuangan kuartal III, perhatian investor kini tertuju pada pernyataan para pejabat The Fed untuk mencari petunjuk arah pemangkasan suku bunga hingga akhir tahun.Presiden Federal Reserve New York, John Williams pada Kamis (9/10) menyatakan mendukung penurunan suku bunga lebih lanjut sebelum akhir tahun mengingat risiko pelemahan pasar tenaga kerja. Berdasarkan data CME FedWatch Tool, pelaku pasar memperkirakan kemungkinan 94,6 persen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 28–29 Oktober mendatang.Di antara 11 sektor utama S&P 500, sektor material mencatat penurunan terdalam, sedangkan consumer staples (barang kebutuhan pokok) menjadi satu-satunya sektor yang menguat. Sektor perumahan dan konstruksi juga menjadi salah satu yang paling tertekan, masing-masing turun lebih dari 2 persen akibat kekhawatiran terhadap margin dan permintaan.Pada Selasa pekan depan (14/10), sejumlah bank besar AS seperti JPMorgan Chase, Goldman Sachs, Citigroup, dan Wells Fargo dijadwalkan merilis laporan keuangan, yang akan menandai dimulainya musim laporan keuangan kuartal III secara tidak resmi.Menurut data terbaru dari SLEG, analis memperkirakan pertumbuhan laba tahunan S&P 500 pada periode Juli–September mencapai 8,8 persen, lebih lemah dibandingkan kuartal II sebesar 13,8 persen dan kuartal yang sama tahun lalu sebesar 9,1 persen.Sementara itu, Delta Air Lines memberikan proyeksi optimistis untuk kuartal berjalan setelah melaporkan kinerja kuartal III yang lebih kuat dari perkiraan. Saham Delta melonjak 4,3 persen dan mendorong kenaikan saham maskapai lain hingga mengangkat indeks S&P 1500 Airlines sebesar 1,9 persen. Saham Costco Wholesale juga naik 3,1 persen setelah melaporkan data penjualan September yang positif.Saham Albemarle Corp., produsen lithium, menguat 5,3 persen setelah broker TD Cowen menaikkan target harga sahamnya, di tengah langkah China yang memperketat kontrol ekspor logam tanah jarang (rare earths).Di Bursa New York (NYSE), jumlah saham yang turun melebihi yang naik dengan rasio 2,91 banding 1. Terdapat 354 saham mencapai level tertinggi baru dan 91 saham mencatat level terendah baru. Sementara di Nasdaq, 1.694 saham naik dan 2.966 saham turun, dengan rasio penurunan terhadap kenaikan 1,75 banding 1.S&P 500 mencatat 20 rekor tertinggi baru dan 11 rekor terendah baru, sedangkan Nasdaq Composite mencatat 133 tertinggi baru dan 66 terendah baru. Volume perdagangan di bursa AS mencapai 20,44 miliar saham, lebih tinggi dari rata-rata 19,75 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.