Operasi militer Israel di Gaza. (Sumber: Israel Defense Forces)JAKARTA - Pemerintah Israel menyetujui kesepakatan tahap pertama gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina, sementara menteri sayap kanan menyatakan penentangannya.Kantor Perdana Menteri Israel dalam pernyataannya mengatakan, pemerintah menyetujui kesepakatan tersebut dalam pemungutan suara yang dilakukan kabinet.Ratifikasi, setelah kesepakatan yang dicapai Jumat dini hari waktu setempat, ini membuka jalan untuk menghentikan perang di Gaza dalam waktu 24 jam dan pembebasan sandera dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina dalam kurun waktu 72 jam setelahnya."Pemerintah baru saja menyetujui kerangka kerja pembebasan semua sandera – baik yang hidup maupun yang meninggal," tulis akun X berbahasa Inggris milik Perdana Menteri Israel Netanyahu, melansir Reuters 10 Oktober.Pembebasan para sandera, dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina dan penarikan sebagian pasukan IDF (militer Israel), merupakan fase pertama dari rencana perdamaian Gaza Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dikutip dari The Times of Israel.Dua puluh sandera Israel diyakini masih hidup di Gaza, sementara 26 orang diduga tewas, dan nasib dua orang belum diketahui. Sebelumnya, Hamas telah mengindikasikan mengevakuasi jenazah korban tewas mungkin membutuhkan waktu lebih lama daripada membebaskan mereka yang masih hidup.Sebagai bagian dari kesepakatan, armada truk yang membawa makanan dan bantuan medis akan diizinkan masuk ke Gaza untuk warga sipil, yang ratusan ribu di antaranya telah berlindung di tenda-tenda setelah pasukan Israel menghancurkan rumah mereka dan meratakan seluruh kota menjadi debu.Sebagian besar menteri kabinet menyetujui kesepakatan tersebut, termasuk Menteri Ofir Sofer dari partai Zionisme Religius sayap kanan pimpinan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang semua menterinya menentang kesepakatan tersebut.Demikian pula semua anggota partai ultranasionalis Otzma Yehudit. Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben Gvir mengatakan partainya akan menentang fase pertama kesepakatan gencatan senjata yang diumumkan hari ini.Partai Ben Gvir tidak akan keluar dari koalisi PM Netanyahu saat ini, tetapi memperingatkan, jika Hamas tidak dibubarkan, Otzma Yehudit akan "menjatuhkan pemerintah."Jika Ben Gvir dan Smotrich keluar dari pemerintahan yang saat ini beranggotakan 60 orang, yang tidak memiliki mayoritas parlemen, mereka hanya akan memiliki 47 kursi dari 120 kursi Knesset, yang berpotensi memicu pemilihan umum baru.Namun, partai-partai oposisi telah menjanjikan "jaring pengaman" kepada PM Netanyahu untuk mencegah jatuhnya pemerintahan tersebut selama pemerintahan tersebut memajukan kesepakatan Gaza yang diajukan Presiden Trump.