Pemkot Surabaya Beri Pendampingan Trauma Korban Selamat Ambruknya Ponpes Buduran

Wait 5 sec.

Wali kota Surabaya Eri Cahyadi (kemeja putih) saat takziah ke rumah duka salah satu santri yang meninggal dunia karena ambruknya bangunan ponpes di Buduran Sidoarjo. Foto: Diskominfo Surabaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan memberikan pendampingan trauma santri yang menjadi korban selamat tragedi runtuhnya bangunan musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran Sidoarjo.Lebih dari 30 korban selamat dari reruntuhan bangunan tersebut merupakan warga Surabaya. Semuanya akan diberi pendampingan trauma oleh Pemkot Surabaya."Kami, Pemerintah Kota Surabaya, akan memberikan pendampingan psikologis kepada anak-anak warga Kota Pahlawan yang terdampak atas kejadian tersebut,” ungkap Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Jumat (10/10).Eri juga secara khusus meminta masyarakat Surabaya untuk ikut menjaga kondisi psikologis para korban selamat dengan tidak terus-menerus menyebarkan berita atau informasi terkait pondok. Sebab hal tersebut, dapat memicu emosi anak-anak yang masih mengalami trauma."Makanya saya mohon kepada seluruh warga, khusus Kota Surabaya, ayo kita beri support anak-anak kita. Yang terbaik adalah saling menguatkan dan mendukung,” imbaunya.Pendampingan psikologis akan diberikan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya. Pendampingan dilakukan untuk membantu kondisi mental korban menjadi semakin baik dan bisa beraktivitas seperti biasanya.“Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selaku Satgas Kampung Pancasila bersama Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) akan melakukan pendampingan menyeluruh agar psikis anak-anak korban tetap stabil,” pungkasnya.