Sang Penerbang Alami dari Hutan Tropis

Wait 5 sec.

Oleh: Mimin, Yuliani, Ade Yusup Yuswandi, Vivi Aryati Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah (DPKI) - BRIN--------Si Penerbang Hutan yang tumbuh subur di musim kemarau, salah satu keajaiban tersembunyi dari hutan tropis Asia Tenggara. Keunikannya terdapat pada bijinya, dan merupakan biji bersayap terbesar di dunia. Biji Alsomitra macrocarpa bisa terbang dengan durasi lama layaknya pesawat terbang tanpa awak, mini glider, atau pesawat paralayang. Biji akan terbang mengikuti arah angin Tanaman ini juga memiliki siklus hidup yang unik dan adaptif, bahkan saat musim kemarau berlangsung.Keunikan biji bersayap Alsomitra macrocarpa, adalah berkat bentuk aerodinamisnya, biji Alsomitra macrocarpa mampu melayang sejauh 100 hingga 200meter dari pohon induknya. Ini adalah salah satu jarak penyebaran pasif terjauh yang dicapai oleh biji tanaman tanpa bantuan hewan atau angin kuat. Biji ini tidak hanya terbang jauh, tapi juga melayang dalam waktu yang cukup lama, sekitar 30 detik hingga 1 menit, tergantung pada kondisi angin dan ketinggian pelepasan dari pohon. Gerakannya stabil dan lambat, mirip seperti pesawat layang mini yang turun perlahan. Keunikan ini menjadikan biji Alsomitra sebagai contoh luar biasa dari efisiensi aerodinamika alami. Para ilmuwan dan insinyur penerbangan telah mempelajari struktur biji ini sejak awal abad ke-20 untuk mengembangkan desain glider dan pesawat tak bermotor. Salah satu tokoh penting, Igo Etrich, merancang pesawat “Etrich Taube” (1904) yang secara langsung terinspirasi dari bentuk biji Alsomitra.Kolaborasi antara biologi dan teknologi, karakter biji yang mempunyai kedua sayap yang sama panjang, memungkinkan menjadi inspirasi pesawat terbang supaya terjadi keseimbangan saat terbang. Ini sangat mirip dengan prinsip dasar aerodinamika pada pesawat terbang, di mana keseimbangan sayap sangat penting untuk stabilitas dan control, dan menjadikan pengaruh pada desain pesawat.Keunikan dari Biji Alsomitra macrocarpa dari sudut pandang ilmiah, adalah:• Biji bersayap terbesar di dunia, bentuk pipih, panjang 2,5 -3cm, lebar 2-3cm. Panjang sayap biji bisa mencapai 6- 8 cm, warna krem. Panjang sayap 6 – 8cm, sama panjang pada kedua sisi, lebar 3-4 cm, warna sayap putih tranparan, bentuk yang menyerupai sayap glider (pesawat layang). Sayap biji ini sangat tipis dan ringan, namun memiliki struktur yang sangat efisien untuk terbang.• Jumlah biji dalam satu buah 150 – 400 butir• Aliran udara yang halus di kedua sisi• Biji Alsomitra macrocarpa memiliki dua sayap simetris yang sama panjang dan berbentuk seperti segitiga delta.• Terbang lurus tanpa putaran atau oleng• Memiliki sayap menyapu belakang seperti bentuk biji• Mengutamakan stabilitas dalam terbang melayang.• Biji tersusun sangat rapi, menempel pada bagian dinding buah.• Terbagi menjadi tiga bagian (tiga kompartemen), Ketika buah masak akan terbuka:pada bagian ujung buah yang datar• Tata letak ini bukan kebetulan. Ini adalah hasil evolusi yang sangat efisien, memungkinkan pelepasan biji secara bertahap agar tidak saling bertabrakan saat terbang turun.Gambar 1. Biji Alsomitra macrocarpa: Sang penerbang alami dari hutan tropis (Sumber: Koleksi pribadi)Proses PenyebaranKetika buah masak akan terbuka:pada bagian ujung buah yang datar.• Biji yang sudah masak dan siap terbang satu per satu• Bentuk sayapnya langsung membuatnya melayang dengan stabil• Dari ketinggian pohon yang bisa mencapai 30–40 meter, biji bisa terbang sejauh 100–200 meter.Keunikan dari Buah Alsomitra macrocarpa dari sudut pandang ilmiah, adalah:• Buah berukuran besar, Tinggi 20-23cm, keliling 60-71cm. Memiliki kulit luar yang keras dan alot/liat, buah menggantung di ketinggian mencapai 40 meter, pada kanopi pohon hutan hujan tropis.• Buah berbentuk seperti lonceng atau mangkuk terbalik.• Saat buah masak, ia akan pecah secara alami di bagian ujung buah yang agak datar. Proses ini disebut dehisensi (pecah alami) dan berfungsi untuk melepaskan biji-bijinya.• Bagian yang pecah akan terbuka seperti pintu jebakan dan melepaskan biji satu per satu, hal ini untuk memastikan penyebaran lebih luas dan bertahap.Gambar 2. Buah Alsomitra macrocarpa yang sudah masak terbuka pada bagian ujung (depan) (Sumber: Koleksi pribadi)Periode Emas Kematangan Buah Alsomitra macrocarpa: Juli hingga OktoberBuah Alsomitra macrocarpa mengalami masa pematangan atau musim masak pada periode antara bulan Juli hingga Oktober, terutama di wilayah tropis seperti Indonesia dan Malaysia. Ini bertepatan dengan musim kemarau ringan hingga awal hujan, saat angin kering membantu menyebarkan biji lebih jauh, karena kondisi angin lebih kering dan stabil. Ini bertepatan dengan musim kemarau ringan hingga awal hujan, saat angin kering membantu menyebarkan biji lebih jauhHabitusAlsomitra macrocarpa adalah sejenis tanaman merambat, dari keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae), Sehingga untuk hidupnya memerlukan pohon inang atau tanaman lain yang tinggi untuk rambatan atau memanjat, Alsomitra macrocarpa akan terlihat tumbuh tinggi di kanopi hutan, sering kali mencapai ketinggian lebih dari 30 meter, menggantungkan buah-buah raksasanya di dahan-dahan tinggi. Buahnya yang berukuran besar akan terlihat dari luar yang terkena paparan sinar matahari. Tanaman ini dapat ditemukan di hutan hujan tropis di Indonesia, Malaysia, dan sekitarnya. Meskipun memasuki musim kemarau, tanaman Alsomitra macrocarpa masih tumbuh subur dan tetap berbuah. Ini menunjukkan kemampuan adaptasinya yang tinggi terhadap iklim tropisBatang Alsomitra macrocarpa berwarna krem, pangkal batang tanaman yang sudah dewasa bisa sangat tebal, mencapai hingga 15 cm, dan panjangnya dapat mencapai 30 hingga 50 meter. Alat pemanjat pada batang Alsomitra macrocarpa disebut sulur. sulur-sulur untuk menopang dirinya saat memanjat.Tanaman muda memiliki sulur yang ujungnya bercabang dua dengan cakram berperekat, yang digunaka untuk menempel pada batang pohon. Saat tanaman semakin dewasa, sulur ini membantu liana (tanaman merambat) untuk terus memanjat ke kanopi hutan yang tinggi.Bentuk: Daunnya berbentuk lonjong hingga elips, tanpa lekukan yang dalam.Ukuran: Panjang daunnya berkisar antara 8–16 cm, dan lebarnya 3–13 cm.Warna: Warna daunnya hijau tua, dan tanaman ini bersifat evergreen atau selalu hijau. Daunnya tetap hijau merambat di kanopi Sistem perakaran kuat menjaga kelembapan Proses fotosintesis dan pembentukan buah tetap berlangsung.Dari Bunga ke Biji Bersayap: Siklus dan Musim Berbuah Alsomitra macrocarpa• Pada bulan Juli hingga Oktober, saat banyak tanaman lain melambat pertumbuhannya, Alsomitra macrocarpa justru sedang aktif menghasilkan buah dan menyebarkan biji. Ini adalah contoh luar biasa dari adaptasi ekologis dan efisiensi evolusi.• Dengan keberadaannya di tempat seperti Kebun Raya Bogor, kita punya peluang untuk mengenal lebih dekat tanaman yang bukan hanya indah, tapi juga menginspirasi teknologi dan ilmu pengetahuan.Gambar 3. Pohon Alsomitra macrocarpa di tengah hutan tropis Indonesia (Sumber: Koleksi pribadi)KesimpulanBuah Alsomitra macrocarpa bukan hanya tempat berkembangnya biji, tapi juga wadah penyimpanan dan peluncur canggih hasil evolusi alam.Bentuknya yang seperti lonceng, cara pecah yang selektif, dan penyusunan biji yang rapi dalam tiga bagian menunjukkan desain alami yang penuh perhitungan — layak dikagumi dan dipelajari lebih lanjut.