Potret Malioboro Bebas Kendaraan Bermotor di HUT Ke-269 Kota Yogya

Wait 5 sec.

Malioboro bebas kendaraan bermotor atau full pedestrian 24 jam yang digelar bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) ke-269 Kota Yogyakarta, Selasa (7/10/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanMalioboro bebas dari kendaraan bermotor atau full pejalan kaki (pedestrian) selama 24 jam digelar bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) ke-269 Kota Yogyakarta pada Selasa (7/10).Selama ini Malioboro hanya bebas kendaraan bermotor pada pukul 18.00-21.00 WIB. Namun, khusus hari ini bebas dari kendaraan bermotor mulai pukul 00.00-24.00 WIB.Pantauan kumparan, masyarakat tampak menikmati momen lengangnya Malioboro dari kendaraan. Mulai dari duduk-duduk bercengkerama hingga berfoto ria.Hanya sesekali bus Trans Jogja terlihat masih melintas di Malioboro."Kita memang ingin melihat dampaknya ya seperti apa kalau kita bikin car free day full pedestarian. Saya akan melihat laporannya seperti apa mulai tadi malam kemudian tadi pagi, kemudian siang, kemudian sore ini, kemudian nanti malam lagi," kata Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo ditemui di lokasi.Malioboro bebas kendaraan bermotor atau full pedestrian 24 jam yang digelar bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) ke-269 Kota Yogyakarta, Selasa (7/10/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanMomen ini akan dijadikan bahan evaluasi. Ke depan ada wacana Malioboro terbebas dari kendaraan bermotor sepenuhnya. Momen Malioboro bersih dari kendaraan bermotor diharapkan makin sering."Sekaligus merencanakan kalau seandainya kita mau car free day apa saja masalah yang harus kita atasi. Saya yakin di balik ini ada banyak masalah entah itu masalah ada yang harus minta akses, ada masalah logistik, atau masalah warga yang memang harus pulang ke rumahnya tapi tidak dapat akses," katanya."Tujuannya itu (kebijakan ini dirutinkan). Kalau nanti dirutinkan seperti apa," katanya.Malioboro bebas kendaraan bermotor atau full pedestrian 24 jam yang digelar bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) ke-269 Kota Yogyakarta, Selasa (7/10/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanHasto mengatakan kendaraan bermotor yang boleh melintas adalah bus Trans Jogja. Warga juga masih diberikan jam-jam tertentu misal untuk droping logistik hotel, restoran maupun toko yang mau tidak mau harus pakai kendaraan.Becak kayuh hingga andong yang bukan kendaraan bermotor juga tetap diperbolehkan melintas.Dian salah seorang warga Yogya menyambut positif hal ini. Dia berharap momen seperti ini lebih sering."Bisa jadi ruang warga juga buat olahraga dan berekreasi jadinya," kata Dian.Warga lainnya, Laras, berharap hiburan di sana bisa ditambah. Hari ini ada seniman yang akan menghibur mulai pukul 17.00 WIB di tujuh titik."Kalau hiburannya ditambah pagi dan siang juga menghibur warga. Bisa piknik di sini juga," kata Laras.Pengamen Ditempatkan di 7 Titik, Dilarang KelilingPemkot Yogya membuat kebijakan menempatkan pengamen hingga pemusik angklung di 7 titik di Jalan Malioboro dan Jalan Mangkubumi, Selasa (7/10).Kini tak boleh ada pengamen yang keliling ke warung-warung atau toko-toko di Malioboro."Sudah klir. Bukan hanya hari jadi, lho. (Berkelanjutan) sejadi-jadinya (kebijakan ini) tidak hanya hari jadi seterusnya," kata Hasto.Grup musik angklung Arieska di Malioboro, Kota Yogyakarta, Selasa (7/10/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanTotal ada 116 seniman maupun pengamen yang tersebar di 7 titik tersebut."Tidak boleh (keliling ngamen lagi). 116 orang ini sudah setop. Kalau masuk Malioboro dikurasi dulu bagus atau nggak," jelasnya."Kalau nggak bagus ya dilatih dulu. Tapi sudah kami moratorium 116 sudah banyak dari Tugu Yogya sampai Titik Nol," bebernya.Hasto mengatakan jika ada pengamen yang nekat keliling ke warung-warung atau toko-toko maka akan ditangkap petugas dan disanksi."Ditangkap, ditertibkan. Bisa tipiring [tindak pidana ringan], tapi diberitahu juga sudah tidak ada pengamen di sini," bebernya.Arieska, salah satu pemimpin grup musik angklung, menyambut positif kebijakan Pemkot Yogyakarta."Sekarang sudah boleh di pedesterian [trotoar tempat pejalan kaki] lagi hari ini. Sangat bahagia ini memang yang kita tunggu-tunggu mendapatkan ruang lagi untuk berkesenian," kata Arieska.Dia membenarkan selain musik angklung, para pengamen juga turut dirangkul oleh Pemkot Yogyakarta. Mereka juga terjadwal tampil.Diharapkan pengunjung Malioboro semakin nyaman dan senang mendapatkan hiburan ketika berkunjung."Angklung, akustik, terus lebih baik lagi kebijakan kemarin itu merangkul pengamen liar sama yang tunanetra dijadikan satu dikasih wadah," katanya.