Presiden Lula dan Trump Sepakat Bertemu Langsung Usai Melakukan Panggilan Video

Wait 5 sec.

Presiden Luiz Inacio Lula da Silva. (Wikimedia Commons/Senado Federal)JAKARTA - Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sepakat untuk bertemu langsung, segera setelah panggilan video persahabatan pada Hari Senin, kata pemerintah Brasil.Kabar baik ini meningkatkan prospek perbaikan hubungan bilateral yang berada pada titik terburuknya dalam beberapa dekade.Selama panggilan telepon 30 menit tersebut kedua pemimpin membahas kesan positif mereka tentang pertemuan singkat di Perserikatan Bangsa-Bangsa bulan lalu dan bertukar nomor telepon untuk membuka jalur komunikasi langsung, kata kantor Presiden Lula, dilansir dari Reuters 7 Oktober.Sementara, Presiden Trump dalam unggahan di media sosial menuliskan panggilan telepon itu "sangat baik," dengan fokus pada hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara."Kami akan mengadakan diskusi lebih lanjut, dan akan bertemu dalam waktu dekat, baik di Brasil maupun Amerika Serikat," tulisnya.Presiden Lula sendiri menyarankan pertemuan selama KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bulan ini di Malaysia dan menyatakan kesediaannya untuk berkunjung ke Amerika Serikat, kata kantornya.Diketahui, kedua pemimpin telah berselisih selama berbulan-bulan mengenai persidangan dan vonis mantan presiden Brasil, Jair Bolsonaro.Presiden Trump menaikkan tarif untuk banyak barang Brasil dari 10 persen menjadi 50 persen karena kasus tersebut, yang disebutnya sebagai "perburuan penyihir".Kantor Presiden Lula tidak menyebut Bolsonaro dalam ringkasan panggilan telepon tersebut, tetapi mencatat Presiden Brasil telah meminta Presiden Trump untuk menghapus tarif tambahan sebesar 40 persen.Tarif tersebut telah memicu penurunan ekspor kopi Brasil ke AS hingga 70 persen, sekaligus mengurangi pengiriman daging sapi Brasil secara drastis.Harga kopi di AS, yang secara tradisional mengandalkan Brasil untuk sepertiga pasokan biji kopinya, telah meningkat tajam sebagian besar karena tarif tersebut, yang memaksa para pemanggang kopi untuk membeli kopi yang lebih mahal di tempat lain.Presiden Trump menunjuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio untuk melanjutkan negosiasi tarif dengan Wakil Presiden Brasil, Geraldo Alckmin, Menteri Luar Negeri Mauro Vieira dan Menteri Keuangan Fernando Haddad, tambah pernyataan Brasil tersebut.Diketahui, pertemuan kedua pemimpin tersebut telah dinantikan oleh pasar Brasil setelah ekspor negara tersebut mengalami salah satu tarif tertinggi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat.