Suriah Umumkan Hasil Pemilu Pertama Usai Lengsernya Bashar al-Assad

Wait 5 sec.

Foto combo bendera Suriah. Foto: Omar Haj Kadour/AFPSuriah mengumumkan hasil pemilihan parlemen pertamanya sejak pemerintahan mantan Presiden Bashar al-Assad tumbang. Hasil pemilihan menunjukkan sebagian besar anggota baru Majelis Rakyat (People’s Assembly) yang terpilih berasal dari kalangan pria dan beragama Sunni.Juru bicara komisi pemilihan, Nawar Najmeh, mengatakan dalam konferensi pers pada hari Senin bahwa hanya 4 persen dari 119 anggota yang terpilih melalui pemungutan suara tidak langsung adalah perempuan, dan hanya dua orang Kristen yang berhasil memenangkan kursi. Hal ini memunculkan kekhawatiran tentang inklusivitas dan keadilan dalam proses pemilihan tersebut.Pemilu ini disebut sebagai momen penting dalam transisi pascaperang Suriah setelah hampir 14 tahun konflik, tetapi para pengkritik menilai hasilnya lebih menguntungkan kalangan yang memiliki koneksi kuat dan kemungkinan besar akan mempertahankan kekuasaan di tangan penguasa baru, bukan membuka jalan bagi perubahan demokratis yang sesungguhnya.Kantor berita AFP mengutip pernyataan Najmeh yang menyebut bahwa jumlah perempuan di parlemen “tidak sebanding dengan peran dan status perempuan dalam masyarakat Suriah, termasuk kontribusinya di bidang politik, ekonomi, dan sosial.”Ia juga menilai bahwa perwakilan umat Kristen masih lemah, jika dibandingkan dengan proporsi penduduk Kristen di Suriah.Pihak berwenang menggunakan sistem pemilihan tidak langsung alih-alih pemungutan suara langsung (universal suffrage), dengan alasan tidak adanya data kependudukan yang akurat setelah perang yang menewaskan ratusan ribu orang dan membuat jutaan lainnya mengungsi.Dalam pemungutan suara hari Minggu, sekitar 6.000 anggota dewan pemilihan daerah memilih kandidat dari daftar yang telah disetujui sebelumnya, sebagai bagian dari proses untuk mengisi hampir dua pertiga dari 210 kursi parlemen baru. Sementara itu, Presiden Ahmed al-Sharaa akan menunjuk sepertiga sisanya di kemudian hari.