Bulan Peduli Kanker Payudara, Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat

Wait 5 sec.

Ilustrasi bulan kesadaran kanker payudara. (Freepik)JAKARTA - Setiap bulan Oktober, dunia memperingati Bulan Kesadaran Kanker Payudara (Breast Cancer Awareness Month) sebagai bentuk dukungan dan edukasi terhadap pentingnya deteksi dini kanker payudara."Kanker payudara masih menjadi jenis kanker dengan kasus terbanyak pada wanita di seluruh dunia,” ujar Dr. Sonar Soni Panigoro, Dokter Konsultan Bedah Onkologi di Eka Hospital BSD, saat ditemui di kawasan BSD Tangerang pada Senin, 6 Oktober 2025."Namun, dengan deteksi dini, peluang kesembuhan bisa sangat tinggi, bahkan mencapai lebih dari 90 persen," lanjutnya.Kesadaran untuk memeriksa kesehatan payudara secara rutin adalah langkah sederhana yang bisa menyelamatkan nyawa. Menurut Dr. Sonar, masih banyak wanita yang datang memeriksakan diri ketika kanker sudah berada pada stadium lanjut.“Sayangnya, banyak pasien menunda pemeriksaan karena takut atau menganggap benjolan kecil itu hal biasa,” tambahnya.Deteksi dini merupakan kunci utama dalam menurunkan angka kematian akibat kanker payudara. Semakin cepat kanker ditemukan, semakin besar peluang pengobatan yang berhasil.Dr. Sonar menjelaskan tiga langkah penting yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara sedini mungkin:1. SADARI (Periksa Payudara Sendiri)Pemeriksaan ini dilakukan setiap bulan, biasanya seminggu setelah menstruasi selesai."SADARI membantu wanita mengenal bentuk dan tekstur normal payudaranya sendiri, sehingga bila ada perubahan, bisa segera disadari,” jelas Dr. Sonar.2. SADANIS (Periksa Payudara Klinis)Pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga medis profesional seperti dokter atau bidan, setidaknya setahun sekali.“Pemeriksaan klinis bisa mendeteksi kelainan kecil yang mungkin tidak terasa saat pemeriksaan mandiri,” katanya.3. Mammogram dan USG PayudaraPemeriksaan pencitraan untuk mendeteksi benjolan yang belum bisa dirasakan secara manual.“Bagi wanita di atas usia 40 tahun atau yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, mammogram sangat dianjurkan,” tegas Dr. Sonar.Ciri-Ciri Kanker Payudara yang Harus DiwaspadaiDr. Sonar menekankan pentingnya mengenali gejala fisik sejak awal.“Jangan menunggu hingga terasa sakit, karena kanker payudara di tahap awal sering kali tidak menimbulkan nyeri,” ujarnya.Beberapa tanda yang harus diwaspadai antara lain:- Benjolan keras yang tidak hilang setelah menstruasi.- Perubahan bentuk atau ukuran salah satu payudara.- Kulit payudara tampak mengerut, menebal, atau seperti kulit jeruk.- Puting tertarik ke dalam atau mengeluarkan cairan yang tidak normal.- Kemerahan atau pembengkakan pada payudara yang tidak hilang.“Jika menemukan salah satu tanda ini, segera konsultasikan ke dokter,” pesan Dr. Sonar.“Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang kesembuhan.” lanjutnya. Meskipun semua wanita memiliki risiko, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang menderita kanker payudara.- Jenis kelamin dan usia : Risiko meningkat seiring bertambahnya usia.- Riwayat keluarga: Memiliki anggota keluarga dengan kanker payudara.- Mutasi genetik: Seperti gen BRCA1 dan BRCA2.- Riwayat reproduksi: Menstruasi dini, menopause terlambat, atau belum pernah melahirkan.- Gaya hidup: Obesitas, kurang aktivitas fisik, serta konsumsi alkohol berlebih.“Kita tidak bisa mengubah faktor genetik, tapi kita bisa mengelola gaya hidup,” ujar Dr. Sonar."Olahraga rutin, menjaga berat badan ideal dan konsumsi makanan sehat adalah langkah nyata yang dapat menurunkan risiko.” lanjutnya.