Konglomerat Tomy Winata (Foto: Dok. Antara) YOGYAKARTA – Daftar konglomerat yang membeli Patriot Bonds – obligasi yang diterbitkan Badan Pengelola Investasi Daya Anaganta Nusantara (BPI Danantara), sedang viral di Instagram. Salah satu konglomerat yang masuk dalam daftar tersebut adalah Tomy Winata. Dalam dokumen yang beredar, tercantum nama yang Tomy merogoh kocek hingga Rp1,6 triliun untuk membeli surat utang tersebut. lantas, seperti apa sosoknya? Simak profil Tomy Winata dalam artikel berikut ini.Sebelumnya, BPI Danantara sudah memberikan klarifikasi terkait viralnya daftar konglomerat yang berpartisipasi dalam Patriot Bonds. Pihak Danantara menegaskan bahwa daftar tersebut bukan informasi resmi.“Sampai saat ini tidak ada pengumuman yang dikeluarkan,” kata MD Global Relations and Governance Danantara Mohamad Al-Arief dalam keterangan resmi Danantara, dikutip Senin, 6 Oktober 2025.Profil Tomy Winata Profil Tomy Winata merupakan salah satu konglomerat yang disegani di Indonesia. Bisnisnya tersebar di seluruh penjuru Tanah Air, hingga namanya masuk dalam jajaran 9 Naga alias ‘Gang of Nine’ di Indonesia.9 Naga merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut sembilan konglomerat keturunan Tionghoa yang ada di Indonesia. Kelompok ini disebut memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia dengan bisnis-bisnisnya.Menyadur laman Stekom, konglomerat Tomy Winata memiliki bisnis yang bergerak di sektor perbankan, properti, kontruksi dan infrastruktur. Pria yang lahir pada 23 Juli 1958 ini merupakan pemilik Grup Artha Graha alias Artha Graha Network, salah satu konglomerasi terkemuka di Indonesia.Selain itu, Tomy Winata juga dikenal sebagai pendiri Artha Graha Peduli, sebuah yayasan sosial, kemanusiaan dan lingkungan.Tomy tidak berasal dari keluarga konglomerat. Bahkan, sejak kecil ia sudah menjadi anak yatim piatu. Meski begitu, ia berhasil menjadi sosok yang kuat dan tegar dalam menjalani kehidupan.Pemilik nama asli Oe Suat Hong ini tak melanjutkan pendidikannya setelah tamat SMP. Ia berhasil menjadi pengusaha kaya raya setelah berjuang dari nol dan hidup terlunta-lunta dalam kemiskinan.Saat usia remaja, Tomy merantau dari Jakarta ke Kelimantan. Ia memulai perjuangannya dengan modal 3 pasang baju dan uang sebesar Rp30.000.Di Kalimantan, Tomy bekerja sebagai kuli bangunan. Pekerjaan tersebut dilakoni selama beberapa tahun untuk bertahan hidup.Pada 1972, Tomy yang masih berusia 15 tahun dikenalkan pada pejabat militer di Singkawang. Setelah perkenalan itu, Tomy mendapat proyek membangun kantor Koramil di Singkawang.Tak hanya itu, Tomy juga dipercaya sebagai penyalur barang ke tangsi-tangsi tantara di Indonesia. Dia pernah pernah mendapat proyek dari militer di Papua, Makassar, dan Ambon.Di Papua, Tomy Winata berkenalan dengan Yorrys Raweyani yang memiliki kedekatan dengan Letnan Jenderal Purnawirawan Tiopan Bernard Silalahi dan Jenderal Edy Sudrajat.Pada tahun 1988, Tomy menjalin kerja sama dengan Yayasan Kartika Eka Paksi milik Angkatan Darat untuk menyelamatkan sebuah Bank Propelat. Bank tersebut awalnya dimiliki oleh Yayasan Siliwangi dengan aset sebesar Rp8 miliar.Setelah diakuisisi, bank tersebut kemudian berganti nama menjadi Bank Artha Graha. Dalam waktu 1,5 tahun, bank itu selamat dari kerugian.Pada 1989, Tomy mendirikan PT Danayasa Arthatama. Melalui perusahaan tersebut, ia terlibat dalam proyek raksasa kawasan bisnis Sudirman Central Business Districct (SCBD) seluas 45 hektare yang terletak di Jantung DKI Jakarta. Di masa krisis moneter tahun 1998, Tomy juga menyelamatkan Arta Pusara yang kemudian berubah nama menjadi Artha Pratama.Berikutnya, pada tahun 2003, Tomy mengakuisisi Bank Inter-Pacific. Dua tahun setelahnya, Bank Inter-Pacific melalui mekanisme di Pasar Modal mengambil alih Bank Artha Graha.Usai dikauisisi Tomy, bank tersebut berganti nama menjadi Bank Artha Graha Internasional.Pada tahun 2006, nama Tomy masuk dalam daftar 35 orang terkaya di Indonesia versi Forbes dengan kekayaan sebesar Rp14,6 triliun. Dengan jumlah kekayaan tersebut, Tomy Winata menduduki peringkat ke-43 daftar 150 Orang Terkaya versi Globe Asia.Selama puluhan tahun berkecimpung di dunia bisnis, Tomy berhasil melakukan ekspansi ke berbagai sektor. Berikut beberapa bisnis yang dimiliki Tomy Winata:PT Danayasa Arthatama Tbk (DA): Perusahaan ini mengembangkan kawasan SCBD di Jakarta Selatan, sebuah pusat bisnis elit seluas 45 hektar.PT Jakarta International Hotel and Development Tbk: perusahaan ini bergerak di sektor properti dan merupakan pemilik Hotel Borobudur Jakarta, hotel bintang lima dengan lebih dari 695 kamar.PT Electronic City Indonesia Tbk: bisnis Tomy Winata yang bergerak di sektor ritel elektronik yang menjual berbagai produk seperti smartphone, laptop, TV, mesin cuci, AC, dan kulkas.PT Bank Artha Graha Internasional (INPC): Didirikan pada tahun 1973, bank ini hasil merger antara Bank Interpacific dan Bank Artha Graha pada tahun 2005.PT Arthagraha General Insurance: Perusahaan asuransi ini didirikan Tomy pada 1964, sebelumnya dikenal sebagai Maskapai Asuransi Tjahjana.PT Artha Graha Group (AG): perusahaan ini mengelola berbagai bisnis di sektor jasa, pariwisata, dan resor, termasuk:Jepara Ourland Park: Wahana wisata air terbesar di Jawa Tengah.Java Paradise Resort: Resor eksklusif di Pulau Karimunjawa.Nawa Mulia: Agensi tour dan travel di Semarang.Demikian informasi tentang profil Tomy Winata. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.