Ilustrasi Harimau Jawa. Foto: Sigit Adhi Wibowo/ShutterstockSebuah video viral di media sosial terkait penutupan trek sepeda gunung di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, pada hari Senin (6/10). Penutupan ini mendapat protes dari para pesepeda.Kepala Unit Pelaksana Teknis Tahura Bukit Barisan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kamalluzzaman Nasution menjelaskan bahwa penutupan trek sepeda gunung di Tahura merupakan tindakan pencegahan dari harimau yang sedang berkeliaran."Itu dua hari yang lalu, malam minggu ada suara harimau yang lagi viral di Sibolangit. Jadi di atas yang jaga tower itu lari, untuk sementara ini ya hati-hati lah saya bilang sama pesepeda," kata Kamal saat dihubungi, Selasa (7/10).Kamal juga menyebutkan, trek tersebut bukanlah jalan umum dikarenakan ada alat negara yang berada di kawasan Tahura."Tiba-tiba alat negara hilang gimana kita tanggungjawab kan gitu," ucapnya.Trek tersebut pernah menjadi lintasan Pekan Olahraga Nasional (PON) pada tahun 2024, Kamal mengatakan jalur itu hanya dibuka ketika ada acara resmi dari pemerintah."PON itu memang resmi, pada saat resmi paksa kita buka pagar. Kalau PON resmi kita panggil lah aparat Polres untuk membawa pesepeda naik ke atas," pungkas Kamal.Kamal mengatakan pihaknya tidak pernah menerima uang dari siapa pun untuk penutupan akses masuk sepeda di kawasan Tahura, hanya penutupan untuk sementara dikarenakan ada harimau."Saya tidak ada nerima dari mana-mana (uang). Masih ada gaji dan tunjangan yang masih dibawa keluarga yang halal," ujarnya."Jadi kalau mau selamat tunggu dulu, kami pasti di daerah kita pasti kita amankan dulu, nanti kalau diserang harimau kita disalahkan, engga ngasih aba-aba dengan pengunjung," sambungnya.Trek sepeda di kawasan Tahura tersebut akan dibuka kembali jika keadaan sudah aman dari harimau yang sedang berkeliaran di daerah Berastagi."Sudah aman nanti bisa lagi dibuka untuk naikkan sepeda di atas. Tapi bukan akses umum," tutupnya.