Ketua Alumni Pusat Al Khoziny, Zainal Abidin saat di Ponpes Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Selasa (7/10/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanTim SAR gabungan telah menutup operasi pencarian dan evakuasi bangunan ambruk Ponpes Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Selasa (7/10). Aktivis belajar mengajar di ponpes kini masih belum berjalan.Ketua Alumni Pusat Al Khoziny, Zainal Abidin, mengatakan proses belajar mengajar ke depannya masih dimusyawarahkan oleh pengasuh pondok."Tentu nanti akan dimusyawarahkan di keluarga ndalem (pengasuh) bagaimana mekanisme untuk tetap menyelenggarakan pendidikan di sini. Apa langkahnya ini masih dalam proses apa memusyawarahkan," kata Zainal kepada wartawan di lokasi, Selasa (7/10).Sementara itu, Kepala Basarnas RI, Marsdya TNI Mohammad Syafi, menyampaikan kegiatan belajar mengajar di Ponpes Al-Khoziny nantinya tidak hanya dari hasil musyawarah pihak pondok.Kepala Basarnas RI, Marsdya TNI Mohammad Syafii saat di Ponpes Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Selasa (7/10/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanPihak Kementerian Pendidikan hingga pemerintah daerah (pemda) setempat juga akan berkoordinasi dalam pelaksanaan pembelajaran ke depannya."Tapi mulai dari Kementerian Pendidikan, kemudian yang ada di provinsi maupun di kabupaten nanti yang akan melaksanakan asesmen bahwa proses belajar mengajar ini apakah langsung bisa dilaksanakan atau tidak," ujar Syafii."Bisa saja kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di tempat ini atau mungkin dialihkan sementara, tentunya pasti bukan dari sebatas Bapak Kiai yang akan memberikan," lanjutnya.Ia menambahkan, meski operasi evakuasi telah berakhir, masih ada proses lebih lanjut pascakejadian."Begitu juga terkait dengan kejadian ini tindak lanjutnya bagaimana tentunya teman-teman nanti bisa memonitor," ucapnya.