Konglomerat Anthony Salim (Foto: Dok. Nikkei) YOGYAKARTA – Dalam artikel ini akan dibahas profil Anthony Salim, sosok ini disebut masuk dalam daftar 46 konglomerat yang membeli Patriot Bond dengan total nilai Rp51,75 triliun.Perlu diketahui, Patriot Bond merupakan obligasi (surat utang) yang diterbitkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Danantara pertama kali menjelaskan obligasi ini pada dokumen berjudul Danantara Diaries yang dirilis pada 26 Agustus 2025.Nah, dalam daftar pembeli Patriot Bond yang viral di media sosial, Anthony Salim termasuk salah satu investor terbesar. Ia merogoh kocek hingga Rp3 triliun untuk membeli surat utang tersebut.Terkait viralnya daftar konglomerat yang berpartisipasi dalam Patriot Bond, pihak Danantara mengatakan bahwa daftar tersebut bukan informasi resmi.“Sampai saat ini tidak ada pengumuman yang dikeluarkan,” kata MD Global Relations and Governance Danantara Mohamad Al-Arief dalam keterangan resmi Danantara, dikutip Senin, 6 Oktober 2025.Profil Anthoni Salim Profil Antony Salim alias Liem Hong Sien merupakan pemimpin Salim Group, konglomerasi besar yang bergerak di berbagai sektor, seperti makanan, minuman, energi, dan infrasatruktur.Nama Anthony Salim pernah masuk dalam 10 Tokoh Bisnis yang paling berpengaruh tahun 2005 versi Warta Ekonomi. Penghargaan itu disematkan kepadanya setelah berhasil memgangun kembali Group Salim setelah krisis ekonomi tahun 1998.Saat krisis moneter, Salim Group yang didirikan oleh ayah Anthony, yakni Sudono Salim alias liem Sioe Liong, menanggung hutang sebesar Rp55 triliun.Untuk lepas dari jeratan hutang, Anthony yang ditunjuk sebagai pemimpi Group Salim harus menjual beberapa aset besar yang merupakan bisnis inti, yakni yakni PT Indocement Tunggal Perkasa, PT BCA, dan PT Indomobil Sukses Internasional.Menariknya, Anthony tetap mempertahankan Indofood Sukses Makmur yang menghasilkan mie instan dan Bogasari Flour Mills selaku produsen tepung terigu. Kedua perusahaan ini merupakan penghasil mie instan dan tepung terigu terbesar di dunia.Pada 2005, PT Indofood yang masuk dalam konglomerasi Salim Group menjalin kerja asama dengan Nestle S.A lewat perusahaan patungan bernama PT Nestle Indofood Citara Rasa Indonesia (NICI) untuk memproduksi penyedap makanan dan memperluas pasar produk kuliner mereka di Indonesia.Strategi yang dijalankan Anthony ini tergolong efektif. Pada 2009, PT Indofood berhasil mencatatkan net profit dengan nilai fantastatis, yakni sebesar Rp2 triliun.Pada 2018, kedua perusahaan tersebut sepakat untuk mengakhiri usaha patungan tersebut karena alasan komersial. Setelah itu, Indofood mengambil alih seluruh saham NICI.Kepiawaian Anthony dalam berbisnis tidak hanya turunan dari ayahnya. Anthony Salim merupakan lulusan North East Surrey College of Technology di Inggris jurusan konsentrasi bisnis.Saat berusia 25 tahun, Anthony menikah dengan Siti Margareth Jusuf. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai tiga orang anak, yakni Axton Salim (1979), Astrid Salim (1983), dan Alston Salim (1987).Profil Anthony Salim terbaru yakni tercatat sebagai Chairman of First Pacific Company Ltd, Presiden Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Dewan Penasihat Internasional Allianz SE, President Commisoner PT Fastfood Indonesia Tbk (KFC), dan sejumlah perusahaan lainnya.Anthony juga tercatat sebagai pemegang saham PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), PT Nusantara Infrastucture Tbk (META), dan PT DCI Indonesia (DCII).Setelah berhasil membangun kembali kerajaan bisnis Salim Group, Anthony Salim kini menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai 8,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp123 triliun versi Forbes.Demikian informasi tentang profil Anthony Salim. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.