Usai Puluhan Santri Tewas, Pemerintah Sisir 40 Ribu Pesantren untuk Diperiksa

Wait 5 sec.

Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo ambruk (dok BNPB)JAKARTA - Pemerintah bergerak cepat pascatragedi ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang menewaskan puluhan santri. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) kini melakukan evaluasi besar-besaran terhadap bangunan pesantren di seluruh Indonesia.Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengatakan, sedikitnya 40.000 pondok pesantren akan diperiksa kondisi fisik bangunannya untuk memastikan keamanan dan kelayakan struktur. “Total 40.000 pesantren akan kami cek,” ujar Dody di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 8 Oktober.Menurut data Kementerian Agama (Kemenag), jumlah pesantren aktif di Indonesia mencapai 42.391 unit, dengan sebaran terbanyak di Pulau Jawa. Pemeriksaan difokuskan pada bangunan berlantai dua ke atas yang memiliki potensi risiko struktural lebih tinggi.“Tim kami sudah mulai turun ke lapangan sejak Senin di seluruh Indonesia,” tambah Dody.Langkah ini dilakukan sebagai upaya antisipatif agar kejadian serupa tidak terulang. Pemerintah juga akan mengambil tindakan tegas apabila ditemukan bangunan pesantren yang tidak memenuhi standar keselamatan konstruksi.Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan insiden di Ponpes Al-Khoziny mendapat perhatian langsung Presiden Prabowo Subianto. “Presiden memerintahkan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh bangunan pesantren, terutama dari aspek keamanan dan keselamatan,” katanya, pekan lalu.Presiden juga meminta para menteri, gubernur, dan wakil gubernur memberikan perhatian penuh terhadap fasilitas pendidikan berbasis keagamaan di daerah masing-masing.Langkah Kementerian PU dan Kemenag ini diharapkan menjadi momentum untuk memastikan seluruh pesantren di Indonesia memiliki infrastruktur yang aman, layak, dan ramah bagi santri.