The new BMW iX3 50 xDrive. (Foto: BMW Group)JAKARTA - Dewan Manajemen BMW AG hari ini mengumumkan penyesuaian signifikan terhadap panduan keuangannya untuk tahun fiskal 2025, menyalahkan kinerja volume yang lesu di China dan tantangan biaya tak terduga. Penyesuaian paling mencolok terlihat pada proyeksi Arus Kas Bebas (Free Cash Flow) di Segmen Otomotif, yang dipangkas hingga hampir 50 persen.Dalam rilis pers resminya, BMW Group menjelaskan bahwa meskipun perusahaan berhasil mencatat pertumbuhan volume di Eropa dan Amerika hingga September, target pertumbuhan volume di pasar utama China berada di bawah ekspektasi.BMW Group adjusts outlook for 2025. Get all information here 👇 https://t.co/gtPVslmqPZ— BMW Group (@BMWGroup) October 8, 2025Kinerja di China menjadi pendorong utama penyesuaian ini. BMW memutuskan untuk mengurangi ekspektasi volume untuk pasar China di kuartal keempat. Selain itu, perusahaan juga harus menyediakan dukungan finansial untuk memperkuat profitabilitas dealer lokal, menyusul adanya pengurangan komisi yang signifikan dari bank-bank China terkait dengan produk keuangan dan asuransi bagi pelanggan akhir.Proyeksi Keuangan yang DirevisiAkibat berbagai faktor tersebut, ditambah dengan beberapa asumsi mengenai pengurangan tarif yang belum sepenuhnya terealisasi, BMW melakukan revisi terhadap sejumlah indikator kinerja utamanya.Perusahaan kini menurunkan ekspektasi arus kas bebas (Free Cash Flow) di segmen otomotif menjadi sedikit di atas 2,5 miliar euro, atau sekitar setengah dari perkiraan sebelumnya yang berada di atas 5 miliar euro. Sementara itu, laba sebelum pajak (Group Earnings before Tax) diperkirakan akan mengalami sedikit penurunan, berbeda dari proyeksi awal yang memperkirakan hasil serupa dengan tahun sebelumnya.Indikator lain yang ikut disesuaikan adalah Return on Capital Employed (RoCE) di segmen otomotif, yang kini dipatok pada kisaran 8 hingga 10 persen, turun dari estimasi sebelumnya di kisaran 9 hingga 13 persen. Adapun margin EBIT otomotif masih dipertahankan dalam koridor 5 hingga 7 persen, namun BMW memperkirakan realisasinya akan berada di batas bawah, yakni sekitar 5 hingga 6 persen.Penurunan drastis dalam proyeksi Arus Kas Bebas juga disebabkan oleh asumsi baru mengenai pengembalian bea cukai. BMW kini berasumsi bahwa pengembalian bea cukai dari otoritas Amerika dan Jerman, yang bernilai ratusan juta Euro, tidak akan diterima pada tahun 2025 seperti yang diasumsikan sebelumnya, melainkan baru akan dibayarkan pada tahun 2026.Meskipun demikian, BMW Group menegaskan komitmennya untuk mempertahankan rasio pembayaran dividen sebesar 30 hingga 40 persen dari laba bersih, serta melanjutkan program pembelian kembali saham (share buyback).Laporan kuartalan lengkap dan rincian panduan yang disesuaikan ini akan dipublikasikan pada 5 November 2025 dalam BMW Group Quarterly Statement to 30 September 2025.