Buntut Ancaman Bom, Polisi Buat Skema di Sejumlah Sekolah Internasional

Wait 5 sec.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Erick Frendriz didampingi Kasat Reskrim Kompol Onkoseno di Mako Polrestro Jakut, Rabu, 8 Oktober 2025/ Foto: Rizky SulistioJAKARTA - Buntut teror bom di sekolah Elite North Jakarta Intercultural School (NJIS) Kelapa Gading, Polres Metro Jakarta Utara melakukan pengamanan dengan sistem terbuka dan tertutup di 6 sekolah Internasional lainnya yang ada di wilayah Jakarta Utara.Pengamanan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan."Ditempat kami ada 6 sekolah internasional dan tentunya akan kami laksanakan pengamanan terbuka maupun tertutup. Terbuka itu (petugas dengan) pakaian dinas, (pengamanan) tertutup (petugas dengan) pakaian bukan dinas (bebas)," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Erick Frendriz didampingi Kasat Reskrim Kompol Onkoseno di Mako Polrestro Jakut, Rabu, 8 Oktober 2025.Sementara terkait penyisiran ke beberapa sekolah internasional lainnya belum dilakukan. Polrestro Jakarta Utara memiliki pola tersendiri dalam hal pengamanan tersebut."Kami melakukan sama, kalo penyisiran belum. Penempatan personel dari pengamanan terbuka maupun tertutup di lokasi-lokasi tersebut. Dengan tujuan agar orang tua siswa, siswa, guru maupun murid tidak panik dan kami harapkan bisa sekolah seperti biasa," katanya.Kombes Erick memastikan, ancaman tersebut baru sekali terjadi di wilayahnya."Harapan kami apabila ada hal-hal serupa (seperti) ancaman tersebut segera hubungi kantor polisi terdekat. Atau ada Babin Kamtibmas atau hubungi 110 nanti akan dapat respon dari kita," ujarnya.Kapolres mengatakan, pihaknya terus melakukan antisipasi dan mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik."Ancaman ada tapi tidak terjadi ledakan. Tadi pagi sudah dilaksanakan sterilisasinya. Hasilnya nihil, tidak ditemukan adanya bom. (aktivitas sekolah) Sampai saat ini masih berjalan seperti biasa, sejauh ini tidak ada (tidak ada kepanikan)," katanya. Polres Metro Jakarta Utara membentuk tim gabungan bersama Polres Tangerang Selatan (Tangsel) dan Polda Metro Jaya guna memburu pelaku penebar ancaman bom tersebut pada Rabu, 8 Oktober 2025.Ancaman bom itu dihembuskan oleh orang tak dikenal yang dikirim oleh seseorang ke pihak NJIS melalui pesan WhatsApp.Dalam pesan yang dikirim, pelaku turut meminta uang tebusan sebesar US$30 ribu lewat via kripto. Pengirim pesan teror tersebut menggunakan kode ponsel negara Nigeria.