Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani. (Foto: Mery Handayani/VOI)JAKARTA - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani memastikan penambahan kepemilikan saham 12 persen pemerintah di PT Freeport Indonesia free of charge alias gratis. “Hasil negosiasi kita akan mendapatkan penambahan saham 12 persen ya akhirnya. Free of charge ya, jadi tidak ada biaya sama sekali. Implementasinya akan terus difinalisasi nanti dalam draf,” tuturnya ditemui di Jakarta International Convention Center, Rabu, 8 Oktober. Rosan bilang pemerintah telah mencapai kesepakatan dengan Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc sudah dan kini tinggal tahap penyelesaian dokumen teknis. Lebih lanjut, Rosan memastikan proses penambahan saham 12 persen pemerintah di PT Freeport Indonesia akan ditandatangani dalam waktu dekat. “Insyaallah segera. Ini kan sedang proses, tapi semua kesepakatannya sudah kita secure yang kita negosiasikan, sebenarnya kita sudah, boleh dibilang sudah semuanya selesai ya, dan sekarang tinggal melihat draft dari detailnya saja, tetapi kesempatan prinsipnya itu sudah tercapai,” katanya. Terkait dengan negosiasi, Rosan mengatakan sudah berlangsung sejak 6 bulan. Kata dia, kesepakatan ini tidak hanya menyangkut aspek kepemilikan saham, tetapi juga menjamin kelangsungan operasi tambang dengan standar keselamatan dan lingkungan berkelas dunia. “Negosiasi bukan baru 1, 2 bulan, ini sudah berjalan beberapa bulan. Sudah berjalan lebih dari 6 bulan, jadi ya kebetulan kesepakatannya sudah boleh dibilang finalisasi,” ujarnya. “Tentunya dengan ada ini (kahar), kita akan lebih pastikan lagi dari segi keselamatan, dari segi world class mining operation-nya juga terus terjaga ya,” sambungnya. Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan Indonesia telah menyelesaikan proses negosiasi penambahan saham milik Indonesia di PT Freeport Indonesia (PTFI). Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, Freeport Mc-MoRan sepakat untuk melepas sahamnya sebesar 12 persen kepada Indonesia melalui holding tambang MIND ID. "Negosiasi tambahan Freeport, sudah saya nyatakan final. Sudah penambahan 12 persen," ujar Bahlil kepada awak media di Jakarta, Selasa, 7 Oktober. Menurut Bahlil, divestasi saham ini dibutuhkan agar proses eksplorasi dapat terus dilakukan mengingat sumber daya di Papua masih sangat besar.Ia menyebut, produksi tambang di Grasberg, Tembagapura akan mencapai puncaknya pada tahun 2035.Proses divestasi saham ini juga menjadi salah satu syarat perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) PTFI yang akan berakhir pada tahun 2041 mendatang.