IPDN Bantah Ada Kekerasan di Kasus Kematian Calon Praja Maulana Izzat

Wait 5 sec.

Wakil Rektor Bidang Admistrasi IPDN, Arief M Edie (tengah) saat memberikan keterangan di Kampus IPDN, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (10/10/2025). Foto: Rubby Jovan/ANTARAInstitut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) membantah adanya kekerasan dalam kematian calon praja asal Maluku Utara bernama Maulana Izzat Nurhadi, Kamis (9/10) malam.Maulana meninggal usai mengikuti apel malam Pendidikan Dasar Mental dan Disiplin Calon Praja Pratama (Diksarmendispra) di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jabar. Maulana mengeluhkan lemas dan meninggal saat menjalani perawatan di RS Unpad pukul 23.50 WIB.Wakil Rektor II Bidang Administrasi, Arief M. Edie mengatakan Maulana meninggal usai merasakan lemas lalu henti jantung."Penyebabnya hanya lemas, dan dari dokter mengatakan henti detak jantung," kata Arief saat jumpa pers di IPDN, Jumat (10/10).Arief menegaskan tidak ada kekerasan dalam insiden meninggalnya Maulana."Ini isu di medsos nih yang kadang-kadang kalang kabut ya, di IPDN sudah zero kekerasan. Untuk calon praja belum berhubungan dengan senior, masih ditangani oleh tim Diksarmendispra dan tidak melibatkan jajaran IPDN," katanya.Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) membenarkan seorang calon praja angkatan XXXVI bernama Maulana Izzat Nurhadi di Kampus IPDN, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Foto: ANTARA/HO-Pemprov Maluku Utara.Di tubuh Maulana, kata Arief, tidak ditemukan luka-luka. IPDN juga sudah menawari keluarga untuk melakukan autopsi, tetapi keluarga menolak."Tidak ada unsur kekerasan sedikit pun. Di dalam tubuh korban juga tidak ada, dibuktikan tidak ada, luka-luka juga tidak ada. Semuanya murni karena beliau almarhum, apa namanya, tendi jantung," kata Arief.Logo IPDN, sekolah kedinasan milik Kemendagri. Foto: Dok IPDNSebelumnya, ramai informasi meninggalnya calon praja angkatan XXXVI bernama Maulana Izzat Nurhadi di media sosial.Diketahui, IPDN tengah melakukan Diksarmendispra bagi 1.509 calon praja.Program tersebut bertujuan untuk membentuk karakter dan disiplin calon praja IPDN melalui pelatihan fisik, mental, wawasan kebangsaan, dan bela negara, sebagai langkah awal untuk menempuh pendidikan di IPDN.