Suasana Stasiun MRT Bundaran HI Bank DKI, Jakarta Pusat. Foto: Zamachsyari/kumparanPemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menambah jalur bawah tanah penghubung ke Stasiun MRT Bundaran HI. Langkah ini menjadi bagian dari pengembangan kawasan transit terintegrasi di pusat ibu kota."Contoh yang sekarang akan dilakukan adalah pembangunan di kawasan ini (Bundaran HI)," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, dalam acara MRT Jakarta Fellowship Program di Wisma Nusantara, dikutip Jumat (9/10).Syafrin menjelaskan, salah satu proyek yang akan digarap adalah pembangunan ulang Wisma Nusantara. Pekerjaan akan diawali dengan pembongkaran atau demolish gedung lama yakni proses merobohkan bangunan untuk kemudian dibangun kembali dengan desain baru yang terintegrasi dengan jalur bawah tanah menuju Stasiun MRT Bundaran HI."Gedung ini sudah mulai perencanaan, gedung ini akan di-demolish. Kemudian akan dibangun," ujar Syafrin.Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), Tuhiyat, mengaku sudah berdiskusi dengan pemilik Wisma Nusantara dan Hotel Pullman yang berada di area yang sama."Sebetulnya goals-nya itu untuk melakukan connecting langsung ke Stasiun Bundaran HI," ucap Tuhiyat.Namun, ia menegaskan rencana tersebut masih dalam tahap pembahasan teknis. "Untuk menghubungkan, itu kan tidak semata-mata langsung dia bor, masuk ke gedung ini. Karena pondasinya kan harus berubah, gitu kira-kira. Sehingga terpaksa dia harus demolish gedungnya, termasuk hotel," kata Tuhiyat.Tak hanya dari Wisma Nusantara dan Hotel Pullman, jalur masuk menuju Stasiun MRT Bundaran HI juga akan ditambah dari area bawah tanah mal Grand Indonesia (GI) dan Hotel Grand Hyatt."Itu harusnya terjadi sampai dengan 2027. Nanti sudah dinikmati, ada entrance lagi arah ke GI, Hotel Kempinski, depannya Hyatt, nanti itu akan banyak entrance masuk di sana," ujar Tuhiyat.Ia menyebut, dengan penambahan akses ini, mobilitas pejalan kaki di area bawah Bundaran HI akan semakin luas dan nyaman."Sehingga nanti ada mobilitas orang di bawah Bundaran HI itu lebih luas. Itu impact dari pembangunan yang nanti akan jadi sangat besar. Tampaknya ini step by step. Tidak harus langsung gitu ya. Tapi sangat tergantung kepada kondisi keuangan dari owners building," tutur Tuhiyat.Progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Kawasan Monas, Selasa (26/8/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparanMRT Jakarta Fase 2A Siap Beroperasi 2027Tuhiyat juga mengungkap perkembangan proyek MRT Jakarta Fase 2A yang membentang dari Bundaran HI hingga Kota. Hingga saat ini, progres pengerjaannya telah mencapai sekitar 53 persen.Dari tujuh stasiun baru yang tengah dibangun, dua di antaranya Stasiun Monas dan Stasiun Thamrin hampir rampung dengan progres mendekati 90 persen.“Kalau sesuai target, akhir tahun depan kedua stasiun itu selesai, sehingga pada 2027 kita bisa mulai operasi secara bertahap. Jadi, nanti perjalanan tidak berhenti di Bundaran HI, tapi sudah bisa langsung ke Stasiun Monas,” kata dia.