Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana. (IST)JAKARTA – “Sebagai insan penerangan, kita tidak boleh menjadi katak dalam tempurung.” Kalimat itu meluncur tegas dari Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana saat membuka Pelatihan Jurnalistik bagi para personel penerangan TNI AD di Hotel Novotel Mangga Dua, Jakarta, Kamis (9/10/2025). Dunia informasi, katanya, bergerak cepat, dan insan penerangan tak boleh tertinggal. “Kita tidak boleh terpaku pada rutinitas program. Tanpa latihan, tanpa pembinaan, tanpa memperbarui kemampuan, cepat atau lambat kita akan menjadi katak dalam tempurung—tidak tahu bahwa di luar sana, dunia sudah melesat jauh,” ujarnya. Menurut Brigjen Wahyu, pembelajaran tidak mengenal usia, pangkat, atau sisa masa dinas. “Selama masih bernapas, semangat belajar harus hidup. Itulah ciri insan penerangan yang profesional,” katanya menegaskan. Pelatihan ini diikuti 72 personel penerangan dari satuan TNI AD wilayah Jabodetabek dan Bandung secara luring, serta 46 satuan penerangan di seluruh Indonesia secara daring. Materinya mencakup dasar penulisan berita, teknik wawancara, penulisan feature, fotografi jurnalistik, hingga etika media—diberikan oleh praktisi berpengalaman di dunia komunikasi publik.Tak hanya teori, peserta juga diajak praktik menulis berita dan memotret langsung di lapangan. Tujuannya, membentuk insan penerangan yang peka terhadap nilai berita, piawai menulis cepat, dan mampu menghasilkan konten informatif yang menarik bagi publik. Brigjen Wahyu berharap, pelatihan ini melahirkan prajurit penerangan yang profesional, kreatif, dan adaptif terhadap perubahan dunia media. “Kita adalah garda depan dalam membangun citra positif TNI AD di tengah masyarakat,” tegasnya. Program pembinaan seperti ini, lanjutnya, akan terus dilakukan Dispenad sebagai komitmen mencetak prajurit penerangan yang tangguh, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan komunikasi di era digital.