Profil Djoko Susanto. (Foto: Dok. Forbes)YOGYAKARTA - Djoko Susanto adalah pendiri dan pemilik Alfamart, salah satu jaringan minimarket terbesar yang ada di Indonesia. Beberapa saat lalu, Djoko Susanto memperkuat bisnisnya dengan mengalihkan kepemilikan gerai Lawson dari anak usaha Alfamidi ke Alfamart sebagai bagian dari langkah konsolidasi bisnis. Simak profil Djoko Susanto di bawah ini.Profil Djoko SusantoNama lengkap: Djoko SusantoNama panggilan: Djoko SusantoTempat, tanggal lahir: Jakarta, 9 Februari 1950Zodiak: AquariusOrang tua: Kwok Man Toh dan Wong Sat NyongPasangan: Liliana TanuwijayaAnak: Hanto Djoko Susanto, Rita Djoko Susanto, Feny Djoko Susanto, Budiyanto Djoko Susanto, dan Harryanto Susanto.Pekerjaan: Pengusaha, Pendiri AlfamartRiwayat Karier Djoko SusantoDjoko Susanto mengawali kariernya dari warung kelontong sederhana milik orang tuanya di pasar tradisional Jakarta.Pada usia 17 tahun, ia sudah terlibat secara langsung dalam kegiatan jual beli. Djoko Susanto diketahui tidak melanjutkan pendidikan, dan memilih untuk membantu usaha kios milik orang tuanya di Jakarta.Selanjutnya pada akhir 1980-an, Djoko Susanto mendirikan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), yang awalnya bergerak di bidang distribusi rokok dan barang konsumsi, dan selanjutnya berkembang menjadi cikal bakal Alfamart.Kerja samanya dengan keluarga Sampoerna cukup menjadikan bisnisnya melaju cepat, termasuk melalui integrasi kepemilikan saham ke PT Sigmantara Alfindo.Transformasi secara besar-besaran terjadi pada tahun 2002 saat Djoko Susanto mengubah gerai Alfa Minimart menjadi Alfamart dan memperluas jaringan ke segmen minimarket dan waralaba.Ia juga mengembangkan Alfamidi melalui MIDI dan mendirikan Alfamart Retail Asia Pte. Ltd untuk ekspansi ke luar negeri, seperti Filipina.Berdasarkan informasi yang diambil dari berbagai sumber, dari data terakhir, jaringan Alfamart dan anak usahanya telah mencapai lebih dari 25.000 gerai.Selain ritel, Djoko Susanto memegang posisi penting di berbagai perusahaan dalam jaringan usahanya, antara lain PT Alfa Retailindo, PT Atri Distribusindo, dan PT Sigmantara Alfindo.Pada tahun 2022, ia juga melebarkan sayap bisnisnya ke sektor keuangan dengan membeli saham Bank Aladin Syariah.Kabar terbaru, pada 2025, Djoko Susanto melakukan aksi korporasi dengan mengalihkan kepemilikan Lawson, yaitu gerai makanan Jepang, dari bawah naungan Alfamidi ke induk Alfamart, dengan nilai akuisisi senilai Rp200 miliar.Langkah ini menempatkan posisi Djoko sebagai salah satu pengendali utama jaringan ritel terbesar yang ada di Indonesia.Fakta-Fakta Mengenai Djoko SusantoDi bawah ini adalah fakta-fakta menarik yang dapat diketahui tentang Djoko Susanto:Diversifikasi Bisnis: Pada tahun 2022, Djoko Susanto melebarkan bisnis Alfamart ke sektor keuangan dengan mengakuisisi saham senilai US$30 juta di Bank Aladin Syariah.Pendidikan: Djoko Susanto tidak meneruskan ke jenjang pendidikan tinggi, tetapi pengalaman dan kerja kerasnya membawa kesuksesan dalam membangun jaringan ritel besar di Indonesia.Bisnis dan Jumlah Kekayaan Djoko SusantoKerajaan bisnis Djoko Susanto berpusat pada dua perusahaan publik besar, antara lain PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang mengelola merek Alfamart, dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) pemilik merek Alfamidi.Pada tahun 2023, AMRT mengakuisisi PT Lancar Wiguna Sejahtera, pemilik waralaba Lawson, dari MIDI senilai Rp200 miliar, sekaligus memperkokoh posisi Djoko Susanto di industri ritel Indonesia.Demikianlah ulasan mengenai profil Djoko Susanto. Semoga informasi ini bermanfaat! Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.