Menteri Kebudayaan Fadli Zon usai memberikan kuliah umum di UNTL. (IST)DILI — Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menegaskan, Indonesia dan Timor Leste bukan sekadar bertetangga secara geografis, tetapi bersaudara secara historis dan kultural.“Dua bangsa ini terikat oleh sejarah, bahasa, dan nilai-nilai yang sama. Dari ritual adat hingga tenun ikat, kita berbagi akar budaya yang memperkuat kebersamaan,” kata Fadli dalam kuliah umum di Universidade Nacional Timor Lorosa’e (UNTL), Dili, Selasa, 7 Oktober. Kuliah umum bertema “Merajut Hubungan Bilateral Indonesia–Timor Leste melalui Diplomasi Budaya” itu menjadi bagian dari kunjungan kenegaraan Menbud Fadli ke Dili, bertepatan dengan peringatan 23 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Timor Leste.Fadli menyebut, diplomasi budaya adalah fondasi penting dalam memperkuat hubungan antarbangsa. “Budaya adalah soft power yang efektif untuk membangun saling pengertian dan masa depan yang inklusif,” ujarnya. Sebagai langkah konkret, Fadli meresmikan Pusat Budaya Indonesia di Dili, sehari sebelum kuliah umum berlangsung. Fasilitas tersebut akan menjadi ruang belajar dan berkarya bagi seniman, budayawan, dan masyarakat kedua negara. “Saya ingin Rumah Budaya Indonesia menjadi pusat dialog yang memperdalam persahabatan,” kata Fadli. Ia juga mengumumkan rencana pembukaan Museum Persahabatan Indonesia–Timor Leste di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang akan menempati bekas Anjungan Timor Timur. Museum ini akan menjadi simbol persaudaraan dua bangsa melalui pameran wastra, musik, dan tari. Fadli menambahkan, kekayaan budaya Indonesia yang mencakup 1.340 kelompok etnis, 718 bahasa daerah, dan ribuan warisan budaya takbenda merupakan modal besar dalam diplomasi budaya. “Budaya adalah wajah kemanusiaan Indonesia di hadapan dunia,” tegasnya.Dalam kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Fadli menyebut pembentukan Kementerian Kebudayaan sebagai tonggak baru dalam sejarah Indonesia.“Untuk pertama kalinya sejak kemerdekaan, Indonesia memiliki kementerian yang secara khusus mengemban misi melestarikan, mengembangkan, dan memperkuat diplomasi budaya bangsa,” katanya. Fadli juga membuka peluang kerja sama budaya dengan Timor Leste, mulai dari pertukaran seniman, festival film, residensi bersama, hingga kolaborasi tenun dan produksi film dokumenter. “Dengan semangat saling menghargai dan membangun bersama, diplomasi budaya akan terus menjadi jembatan persaudaraan Indonesia–Timor Leste,” pungkasnya.