Menteri Keuangan Jerman Lars Klingbeil/FOTO via Instagram @larsklingbeilJAKARTA - Menteri Keuangan Jerman Lars Klingbeil mengatakan pihaknya yakin negara-negara Uni Eropa akan menemukan solusi untuk menggunakan aset bank sentral Rusia guna membantu Ukraina.Uni Eropa sedang mencari cara untuk membiayai pertahanan dan rekonstruksi Ukraina dengan aset bank sentral Rusia yang tertahan di Barat setelah invasi Moskow.Berdasarkan hukum internasional, aset kedaulatan tidak dapat disita."Tujuan politiknya jelas, Kami ingin menggunakan aset Rusia yang dibekukan, tetapi masih banyak pertanyaan yang perlu diklarifikasi secara internal," ujar Klingbeil di Luksemburg menjelang pertemuan para menteri keuangan Eropa dilansir Reuters, Jumat, 10 Oktober.Klingbeil mengatakan "cara yang aman secara hukum" perlu ditemukan, tetapi menegaskan keyakinannya tujuan ini akan tercapai.Sebelumnya, Knselir Jerman Friedrich Merz menelepon Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membahas rencana penggunaan aset Rusia yang dibekukan guna membantu Kyiv, Ukraina.Dalam pemberitaaan di Financial Times, Merz mengusulkan pemberian pinjaman tanpa bunga kepada Ukraina senilai sekitar 140 miliar euro (Rp2,81 kuadriliun) menggunakan aset Rusia yang dibekukan di negara-negara Barat. “Kanselir Federal mengumumkan inisiatif untuk memanfaatkan aset Rusia yang dibekukan guna mendukung angkatan bersenjata Ukraina,” ujar Juru bicara pemerintah Jerman, Stefan Kornelius, dikutip dari RIA Novosti, Senin, 6 Oktober.Trump dan Merz juga membahas perkembangan situasi di Ukraina serta sepakat melanjutkan upaya bersama untuk mengakhiri konflik tersebut, katanya. Kedua pemimpin itu turut membahas kondisi di Jalur Gaza dan sepakat perundingan di Mesir harus menghasilkan kesepakatan cepat terkait pembebasan sandera, penghentian permusuhan, dan perlucutan senjata Hamas.Sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina, Uni Eropa dan negara-negara G7 membekukan hampir separuh cadangan devisa Rusia senilai sekitar 300 miliar euro. Lebih dari 200 miliar euro di antaranya disimpan di Uni Eropa, terutama di lembaga kliring Euroclear Belgia.Pada awal Oktober, Komisi Eropa melaporkan telah menyalurkan 14 miliar euro kepada Ukraina sejak Januari hingga September 2025 dengan menggunakan keuntungan dari dana beku bank sentral Rusia.