Pelecehan Modus Gesek Kelamin Terjadi di KRL, Terduga Pelaku Ngaku Wartawan

Wait 5 sec.

Ilustrasi Pelecehan Seksual. Foto: ShutterstockSeorang wanita menjadi korban pelecehan seksual dari seorang pria berinisial YJP (38) di KRL rute Rangkasbitung-Tanah Abang pada Rabu (3/9). Pelaku mengaku sebagai seorang wartawan dan tak pakai celana dalam.Awalnya, wanita ini berangkat dari Stasiun Rawa Buntu pukul 07.50 WIB. Saat naik kereta, ia melihat pelaku dengan setelan nyentrik menggunakan headband.“Saya naik dan menuju tengah gerbong. Nah entah bagaimana terduga pelaku ini mengikuti saya dan berada di sisi kiri. Posisi saya menghadap ke jendela dan pelaku menghadap ke arah saya. Bahkan sempat wajah dia sangat dekat dengan wajah sisi kiri saya,” ucap wanita itu ketika dikonfirmasi, Rabu (3/9).“Awalnya saya mengira ya penuh sekali kereta jadi mepet. Namun, saat mulai Stasiun Pondok Ranji saya mulai merasakan kalau terduga pelaku ini menggesekkan kemaluannya ke pinggul dan area pantat sebelah kiri saya. Berasa sekali ada sesuatu yang keras ya asumsi saya memang itu kemaluan dia. Dan beberapa kali juga saya merasakan tangannya menggerakkan kemaluannya,” tambahnya.Sejumlah penumpang menaiki KRL rute Bogor-Jakarta Kota, Senin (1/9/2025). Foto: Angelina Anjar/kumparanWanita ini mengaku syok dan tak bisa berteriak atau meminta pertolongan. Ia tak mau malah disangka menuduh karena tak punya bukti.Saat kereta sampai di Stasiun Kebayoran Baru, seorang ibu-ibu pun meminta wanita itu untuk duduk.“Saat saya duduk, terduga ini pindah ke belakang penumpang perempuan lain di sisi lain membelakangi saya dan nempel sekali. Saya sudah sangat yakin ini pelecehan. di Stasiun Palmerah, penumpang yang ditempel itu turun. Saya ingat beliau memakai sepatu Hoka dengan corak pink,” ucap wanita itu.“Setelah penumpang ini turun, terduga pindah lagi ke depan saya, posisi depan saya sudah ada penumpang perempuan muda. Nah, terduga ini menempel dan menggesekan lagi, saya rasa ini persis sekali yang terjadi sama saya,” tambahnya.Ilustrasi KRL. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan Wanita itu mencoba mengambil video dengan tangan yang masih bergemetar. Sementara korban lain yang direkam itu diselamatkan oleh penumpang lain dengan cara ditawari duduk.“Lalu kereta sampai di Stasiun Tanah Abang. Semua penumpang turun termasuk mbak-mbak ini. Saya berusaha mencari petugas agar bisa menangkap pelaku. Ketemu petugas lalu kita cari dan ketemu di peron 1, kereta tujuan Kampung Bandan,” jelas wanita itu.“Lalu (pelaku) diamankan petugas Stasiun Tanah Abang. Saya juga didampingi agar tidak satu ruangan dengan pelaku. namun pelaku terus berkelit ‘kan kondisi sesak mungkin enggak sengaja’,” tambahnya.Pelaku dan wanita ini pun berdebat. Pelaku terus berkelit telah melakukan pelecehan seksual.Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Fatah Afrial/kumparanNgaku Wartawan dan Sempat MengancamPelaku bahkan mengancam wanita itu dengan mengaku-ngaku sebagai wartawan yang mau meliput ke gedung DPR RI.“Dia bilang ‘kalau saya enggak kebukti salah, habis semua sama saya, saya ini wartawan, mau liputan ke DPR, ngapain lakuin hal kaya gitu, pembodohan, saya ada anak istri kalo mau begitu tinggal lakuin di rumah’,” ucap wanita itu menirukan apa yang diucapkan pelaku.“Lalu sempat dia keceplosan, ‘itu kan video orang lain bukan mbak, kalau mbak ngerasa saya pelecehan seksual buktinya apa masa lisan doang’,” tambah wanita itu.Perdebatan pun terus terjadi. Pelaku menelepon seseorang di tengah perdebatan dan orang di ujung telepon malah ikut mengancam korban.Wanita itu mengatakan kepada pelaku akan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.“Lalu saat mau saya lanjutkan buat laporan polisi dia minta maaf, minta diselesaikan di sana (di stasiun). Minta maaf yang terdengar sama sekali tidak ikhlas,” ucap wanita itu.“Maka dari itu saya mantap melaporkan dan saat ingin ke Polres Metro Jakarta Pusat, dia (pelaku) minta waktu karena perlu pendampingan yang katanya pengacara,” tambahnya.Wanita itu pun pergi ke Polres Jakarta Pusat seorang diri. Pelaku pun menyusul datang bersama dua orang kakaknya, bukan seorang pengacara.“Dan ternyata yang mendampingi hanya keluarga yaitu 2 kakaknya dan mencoba gaslight saya juga dengan cara ‘Mbak kan punya hati nurani’. Lalu saat mau lapor ke Polres Jakpus diarahkan ke Polda Metro Jaya karena lokasi kejadian yang berubah-ubah,” ucap wanita itu.Pelaku Tak Pakai CelanaSaat dibuat berita acara pelaporan (BAP), wanita itu baru tahu pelaku sedang tak memakai celana dalam saat kejadian.“Saat di-BAP, saya baru tau kalau pelaku bahkan tidak memakai celana dalam, mendengar BAP petugas Stasiun Tanah Abang,” ucap wanita itu.Kini, wanita tersebut tengah mencari korban-korban lainnya untuk melawan pelaku bersama.“(Korban lain) belum (ada yang teridentifikasi). Saya pengin cari mbak-mbak yang ada di video dan semoga berani speak up juga agar tidak ada lagi hal-hal seperti ini di transportasi umum,” tandas wanita itu.Kejadian ini telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya dengan nomor LP/B/6187/IX/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.Kasubdit Renakta Polda Metro Jaya, AKBP Iskandar, tengah mengecek laporan tersebut.“Mohon waktu kami cek,” ucap Iskandar saat dikonfirmasi, Rabu (3/9).