Presiden RI Prabowo Subianto dalam peluncuran program digitalisasi pembelajaran, salah satunya interactive flat panel (IFP) atau papan interaktif digital di SMPN 4 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025). Foto: YouTube/Sekretariat PresidenPresiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintahannya menghadapi tantangan besar dalam memperbaiki berbagai sektor."Karena itu pemerintah yang saya pimpin memang memiliki tantangan dan tugas yang sangat berat, karena tidak bisa kita fokus di satu sektor perbaiki, habis itu di satu sektor perbaiki, di satu sektor perbaiki, tidak bisa, kita ketinggalan," kata Prabowo dalam pidatonya saat Peluncuran Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas di SMPN 4 Kota Bekasi, Senin (17/11).Prabowo menjelaskan bahwa dunia saat ini bergerak sangat cepat, sehingga hal itu memaksa Indonesia harus bekerja lebih keras."Tempo pembangunan dunia ini sangat cepat, bangsa-bangsa lain bergerak sangat cepat. Kita terpaksa kita harus kejar, harus kita kerja keras di semua bidang," ujar Prabowo.Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melakukan pertemuan tête-à-tête dengan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese di Kirribilli House, Sydney, pada Rabu (12/11/2025). Foto: Cahyo - Biro Pers Sekretariat PresidenPrabowo menyebut pemerintah tidak bisa lagi bekerja sektoral, memperbaiki satu bidang lalu menunda bidang lain. Menurutnya, percepatan global menuntut Indonesia bergerak cepat secara bersamaan, mulai dari birokrasi, BUMN hingga ekonomi makro."Bidang BUMN, perbaiki BUMN, hentikan penyelewengan kebocoran. Di bidang penegakan hukum, perbaiki. Di bidang ekonomi makro, perbaiki. Di bidang kesehatan, perbaiki. Di bidang pendidikan, upaya yang sangat besar kita butuh dokter yang banyak, dokter gigi yang banyak, insinyur-insinyur yang banyak, ilmuwan-ilmuwan yang banyak, supaya kita bisa kelola kekayaan kita," tandas dia.