Seorang tentara cadangan Rusia yang baru menembakkan peluncur granat berpeluncur roket (RPG) di wilayah Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia. Foto: Alexander Ermochenko/REUTERSAmerika Serikat (AS) mulai bergerak untuk mengakhiri perang tiga setengah tahun antara Rusia dan Ukraina. Upaya itu tertuang dalam usulan kerangka rencana perdamaian.Dua sumber dari Pemerintah AS pada Rabu (19/11), yang namanya dirahasiakan, mengungkap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diharapkan menerima kerangka perdamaian tersebut.Dalam usulan itu, Ukraina diminta menyerahkan sejumlah wilayahnya kepada Rusia. Selain itu, Ukraina diwajibkan memangkas ukuran angkatan bersenjatanya.Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: Ukrainian Presidency/ReutersUsulan perdamaian muncul ketika pasukan Ukraina semakin terdesak oleh Rusia di medan perang di timur. Pada saat yang sama, Zelensky tengah menghadapi skandal korupsi di pemerintahannya.Terkait usulan tersebut, Gedung Putih menolak berkomentar. Sementara Menlu AS Marco Rubio hanya memberikan jawaban diplomatis.“Kami akan terus mengembangkan daftar ide potensial dari kedua belah pihak yang sedang berkonflik untuk mengakhiri perang,” ujar Rubio seperti dikutip dari Reuters.“Mengakhiri perang yang kompleks dan mematikan seperti yang terjadi di Ukraina membutuhkan pertukaran gagasan yang serius dan realistis secara ekstensif. Dan mencapai perdamaian yang langgeng akan membutuhkan kedua belah pihak untuk menyepakati konsesi yang sulit namun perlu,” kata Rubio.Sementara itu, pejabat Ukraina memastikan mereka sudah mengetahui adanya proposal perdamaian dari AS. Ukraina menegaskan mereka tidak memiliki kontribusi apa pun dalam penyusunan usulan tersebut.Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Mikhail Klimentyev / Sputnik / AFPAdapun terkait akhir perang, Presiden Rusia Vladimir Putin berulang kali menekankan tuntutannya. Dia menyatakan perang bisa berhenti jika Ukraina tidak jadi bergabung dengan NATO.Putin juga meminta Ukraina menarik pasukannya dari empat provinsi di timur yang telah dikuasai Rusia. Saat ini, sekitar 19 persen wilayah Ukraina berada dalam kendali Rusia.Belum ada indikasi Rusia akan mengubah atau membatalkan tuntutan-tuntutan tersebut.