Status Semeru Naik ke Level Awas, Jalur Ampelgading–Lumajang Ditutup Total

Wait 5 sec.

Ilustrasi rekayasa lalu lintas (ANTARA)MALANG - Menyusul peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru, Kepolisian Resort (Polres) Malang, Jawa Timur, mengambil langkah darurat dengan menutup total akses jalan provinsi penghubung antara Ampelgading, Kabupaten Malang, menuju Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.Penutupan ini dilakukan setelah status Gunung Semeru resmi dinaikkan dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) pada pukul 17.00 WIB, Rabu 19 November.Kasi Humas Polres Malang AKP Bambang Subinajar mengatakan, penutupan akses ini merupakan langkah antisipasi krusial demi keselamatan warga. Jalur Ampelgading–Lumajang dianggap tidak aman karena berada dekat dengan kawasan terdampak luncuran material vulkanik Gunung Semeru."Kami menutup penuh jalur dari Ampelgading ke Lumajang untuk sementara waktu. Semua pengguna jalan yang akan menuju Lumajang kami arahkan melalui jalur alternatif Malang–Pasuruan–Probolinggo," tegas AKP Bambang, Rabu malam.Menurut Bambang, keputusan penutupan ini akan berlaku hingga kondisi dinyatakan aman kembali oleh pihak berwenang. Personel dari Satlantas dan fungsi operasional Polres Malang telah disiagakan di titik-titik strategis untuk melakukan penyekatan dan memberikan informasi akurat kepada pengendara."Ini murni demi keselamatan masyarakat. Situasi vulkanik masih fluktuatif, sehingga jalur langsung ke Lumajang tidak aman dilalui. Kami meminta masyarakat memahami dan mengikuti arahan petugas," imbuhnya.Untuk mengantisipasi dampak yang lebih luas, Polres Malang tidak hanya menutup jalur provinsi, tetapi juga telah menyiagakan dua peleton anggota kepolisian di wilayah Ampelgading. Anggota ini siap digerakkan sewaktu-waktu ke wilayah rawan, terutama di Ampelgading yang berbatasan langsung dengan Lumajang.AKP Bambang mengimbau warga di kawasan selatan, khususnya Ampelgading dan daerah sekitar aliran sungai berhulu di Semeru, agar tetap waspada dan mengikuti arahan petugas."Keselamatan warga menjadi prioritas utama. Kami juga berkoordinasi erat dengan Polres Lumajang, BPBD, SAR, dan seluruh stakeholder terkait. Jika situasi berubah menjadi darurat, proses evakuasi akan langsung dilakukan bersama-sama," pungkas AKP Bambang Subinajar.Peningkatan aktivitas Gunung Semeru terjadi setelah serangkaian awan panas dan guguran lava sejak siang hari Rabu (19/11/2025). Erupsi tercatat mulai pukul 14.13 WIB dengan amplitudo maksimal 25 mm dan jarak luncur 5 kilometer.Aktivitas ini disusul dengan peningkatan amplitudo hingga 38 mm pada pukul 15.37 WIB, dengan jarak luncur mencapai 5,5 kilometer. Peningkatan aktivitas inilah yang mendorong penetapan Status Semeru ke Level IV (Awas).