Ilustrasi mayat (Antara)SEMARANG - Kasus kematian seorang dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang berinisial D (35) di sebuah hotel kawasan Gajahmungkur terus menyisakan tanda tanya. Korban ditemukan oleh seorang perwira polisi berpangkat AKBP berinisial B, yang kini menjadi salah satu saksi kunci dan turut diperiksa penyidik.Korban D ditemukan tak bernyawa di kamar hotel nomor 210 pada Senin 17 November sekitar pukul 05.30 WIB. AKBP B yang merupakan anggota Direktorat Samapta Polda Jawa Tengah bagian pengendalian massa (Dalmas), disebut sebagai orang pertama yang menemukan tubuh korban.Dirreskrimum Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dwi Subagio menyampaikan, pihaknya masih menunggu hasil resmi autopsi guna memastikan penyebab kematian korban.“Sudah selesai autopsi. Belum dapat hasil tertulis,” kata Kombes Pol Dwi Subagyo di Mapolda Jateng, Rabu 19 November.Ia menegaskan, penyidik terus melakukan pendalaman, termasuk memeriksa AKBP B.“Pendalaman terhadap beberapa pihak yang di lokasi. Iya (termasuk pria anggota polisi yang berada satu kamar dengan korban),” lanjutnya.Ketua Umum Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang, Jansen, juga meminta kepolisian mengungkap kasus ini secara transparan dan tanpa perlindungan kepada siapa pun.“Hari ini kita audiensi dan melakukan orasi dan berbagai simbolik. Jadi, tuntutan kita ini lebih ke transparansi atas kronologi yang terjadi. (Karena) adanya kekawatiran dan kejanggalan itu kita di sini,” ungkap Jansen.Jansen menyebut ada sejumlah kejanggalan yang membuat keluarga dan alumni bertanya-tanya. Salah satunya adalah kondisi korban yang ditemukan tanpa busana.“Kejanggalannya kita mendengar Bu D ini ada riwayat penyakit, waktu di TKP penemuan korban ditemukan tanpa busana itu juga satu kejanggalan. Lalu, hubungan Bu D dan oknum polisi kita perlu usut tuntas itu,” terangnya.Cukup janggal. Penemuan dan olah TKP cukup lama waktunya, korban dan saksi kunci memiliki satu KK yang alamatnya sama, padahal yang tinggal di situ cuma korban. Yang oknum polisi itu pengunjung atau apa, tidak tahu,” jelasnya.Hingga kini penyelidikan masih berjalan. Polisi memastikan akan mengungkap kasus kematian dosen Untag Semarang ini secara tuntas setelah seluruh bukti dan hasil autopsi rampung.