Ilustrasi WHO (Pexels/Asad Photo Maldives)JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) harus melakukan pengurangan karyawan dalam jumlah besar. Pengurangan ini dilakukan sebagai upaya penerapan reformasi besar-besaran, usai Amerika Serikat sebagai donor utama pendanaan mencabut keanggotaannya.Dikutip dari Reuters, pada Kamis, 20 November 2025, WHO yang ada di Jenewa memproyeksikan tenaga kerjanya akan menyusut sebanyak 2.371 posisi pada tahun Juni 2026. Ini mengurang banyak dari jumlah 9.401 posisi pada Januari 2025.WHO membenarkan total jumlah staf yang akan meninggalkan organisasi tersebut. Tenaga kerja akan dikurangi hingga 22 persen, yang mana selain pemangkasan, pengurangan juga dilakukan dari staf yang pensiun atau pengunduran diri.Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa tahun ini memang merupakan tahun yang tersulit bagi WHO. Berbagai hal yang harus dilakukan oleh WHO mengalami tantangan dan terhambat pasca AS mencabut keanggotannya.Namun, meski mengalami kesulitan, Tedros mengatakan bahwa momen ini diperlukan untuk pembaruan organisasi menjadi lebih baik ke depannya.“Kami sekarang sedang bersiap untuk melangkah maju dengan organisasi kami yang telah dibentuk dan diperbarui,” tutur Tedros.