Mobil-mobil China Mulai Sepi Peminat di Negara Ini

Wait 5 sec.

Ekspor mobil China ke Rusia turun 58 persen. (Foto: Carnewschina)JAKARTA – Mobil-mobil dari pabrikan China sepertinya sudah tidak lagi jadi pilihan di Rusia. Ekspor mobil secara utuh dari produsen otomotif China ke Rusia turun 58 persen pada periode Januari hingga September 2025.Itu berdasarkan data terbaru China Passenger Car Association (CPCA), seperti dilansir Carnewschina, Kamis, 20 November. Penurunan ini menandai pergeseran besar dalam arus perdagangan kendaraan antara kedua negara.Selama sembilan bulan tersebut, total ekspor hanya mencapai sekitar 357.700 unit, jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Rusia sebelumnya menjadi pasar ekspor terbesar bagi mobil China, namun beberapa faktor membuat permintaan di negara tersebut merosot cepat.Salah satu penyebab utamanya adalah kebijakan Rusia yang memperketat aturan impor. Sejak Oktober 2024, biaya daur ulang kendaraan impor meningkat menjadi sekitar 29.300 dolar AS. Kebijakan ini membuat biaya masuk kendaraan meningkat signifikan.Pada awal 2025, pemerintah Rusia kembali menaikkan tarif impor kendaraan hingga berada di kisaran 20 persen sampai 38 persen. Lonjakan beban biaya ini menekan keuntungan importir dan mengurangi minat pasar terhadap mobil yang dikirim dalam kondisi utuh dari China.Kondisi ekonomi dalam negeri Rusia turut memperburuk situasi. Suku bunga acuan yang masih bertengger di angka 21 persen serta bunga kredit otomotif sekitar 30 persen membuat masyarakat semakin sulit membeli kendaraan baru. Akibatnya, harga rata-rata mobil di pasar Rusia melonjak.Dalam prospektus IPO di Hong Kong, beberapa produsen China seperti Chery Automobile mengakui margin keuntungan mereka di Rusia menyempit akibat kondisi tersebut. Perusahaan itu bahkan berencana mengecilkan kegiatan bisnisnya di Rusia hingga tahun 2027.CPCA mencatat bahwa pergeseran tujuan ekspor kini mengarah ke wilayah lain. Meksiko tercatat sebagai negara tujuan ekspor terbesar dengan 410.700 unit, disusul Uni Emirat Arab dengan 367.800 unit. Rusia yang sebelumnya berada di posisi teratas kini turun ke peringkat ketiga.