Pemain Timnas Indonesia U-22 Mauro Zijlstra berusaha merebut bola dari kiper Timnas Mali U-22 Bourama Kone dalam pertandingan uji coba di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/11/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanMauro Zijlstra menilai bahwa pertandingan melawan Mali, Sabtu (15/11) kemarin, berjalan cukup sulit. Di laga itu, Timnas Indonesia U-22 kalah 0-3 di Stadion Pakansari, Kab. Bogor.Meski kalah, Zijlstra menilai bahwa ada hal-hal yang bisa dipelajari dari pertandingan tersebut. Ia ingin laga ini bisa membawa manfaat baik untuk Timnas U-22 yang akan bermain di SEA Games pada Desember mendatang."Ini pertandingan yang sulit, kami banyak belajar dari pertandingan ini. Dan, di SEA Games nanti kami akan melawan tim yang berbeda [tim-tim Asia Tenggara], jadi kami harus move on dari pertandingan ini," kata Mauro Zijlstra usai pertandingan."[Hal-hal yang harus dibenahi] Kami harus berkomunikasi yang lebih baik lagi antara satu dan lainnya. Dan, masih banyak ruang serta posisi kosong, kami juga harus lebih disiplin," ucapnya.Pemain Timnas Mali U-22 berusaha melewati pemain Timnas Indonesia U-22 Mauro Zijlstra dalam pertandingan uji coba di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/11/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanSementara itu, Pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri, menilai penampilan anak asuhnya tak terlalu buruk di laga itu. Ia juga menjelaskan bahwa Mali adalah tim yang punya kualitas bagus."Tentu dari hasil, dari gol yang tercipta, tentu kami tak puas. Tapi, kami dalam hal ini ada beberapa hal positif yang kami lakukan. Dan, secara kesimpulan, saya pikir tidak terlalu bermain jelek," ujar Indra Sjafri dalam sesi konferensi pers usai laga."Dan memang ada kesalahan atau gol dari bola mati. Saya pikir itu bisa diatasi sebenarnya. Memang kalau kita melawan tim yang kualitasnya [bagus] seperti Mali, kesalahan sedikit pasti akan berdampak tidak baik," lanjutnya.