Gubernur Jakarta Pramono Anung (Diah Ayu/VOI) JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menargetkan cakupan layanan air bersih perpipaan untuk warga Jakarta bisa menyentuh 90 persen saat hari ulang tahun (HUT) ke-500 Kota Jakarta pada tahun 2027 mendatang. Sehingga, dua tahun ke depan, Pramono memproyeksikan hanya 10 persen warga di seluruh Ibu Kota yang masih menggunakan air tanah. "Di tahun 2027 pas 500 tahun, target saya sih mudah-mudahan sudah mendekati angka 90. Dan kalau itu terjadi maka hampir 2,3 juta pelanggan di Jakarta ini sudah bisa menggunakan air bersih," kata Pramono di Jakarta Utara, Minggu, 16 November. Saat ini, jaringan air bersih yang dilayani badan usaha milik daerah (BUMD) PAM Jaya di Jakarta menyentuh angka 76,19 persen dengan sekitar 1.072.000 pelanggan per Oktober 2025. Lalu, pada tahun 2026, Pramono menargetkan pelayanan air bersih perpipaan bisa menyentug 85 persen di wilayah Jakarta. Pramono pun berambisi cakupan layanan bisa mencapai 100 persen pada tahun 2029. "Kalau tahun depan lancar, untuk air bersih di Jakarta itu sudah bisa 85 persen. Mudah-mudahan akhir tahun 2028 atau 2029 selesai (100 persen). Kalau itu bisa kita lakukan, betul-betul asas keadilan itu terjadi," ujar Pramono. Lebih lanjut, Pramono mengungkap kecamatan di Jakarta Utara menjadi wilayah yang diprioritaskan untuk pendistribusian jaringan air bersih perpipaan. Sebab, krisis air bersih telah menjadi persoalan yang nyata di pesisir Jakarta saat ini. "Di pantai utara Jawa, terutama di daerah Jakarta ini memang yang jadi problem, termasuk di Cilincing, Tanjung Priok dan sebagainya. Maka kenapa kemudian PAM Jaya sekarang sedang membangun dan berkonsentrasi di daerah ini," urai Pramono. Oleh sebab itu, Pemprov DKI saat ini melakukan percepatan pelayanan air bersih di utara Jakarta agar warga tak lagi menggunakan air tanah dan membeli air galon untuk kebutuhan sehari-hari. "Di Tanjung Priok ini atau di daerah utara ini dibandingkan dengan daerah yang lain, mereka untuk mendapatkan air bersih membayar lebih mahal, karena rata-rata mereka membeli galonan dan sebagainya. Itu menurut saya enggak boleh terjadi. Maka salah satu program prioritas saya adalah menyelesaikan persoalan itu," tutupnya.