Kementerian UMKM saat rapat dengar pendapat bersama Komisi VII di gedung DPR RI. (Foto: Mery Handayani/VOI)JAKARTA - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abrurrahman mengungkapkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor produksi tahun 2025 sudah mencapai 60 persen dari target tahun ini. Kata Maman, nilai penyaluran KUR ke sektor produksi naik dari tahun ke tahun sejak tahun 2020 sebesar 54 persen, tahun 2021 menurun, lalu tahun 2022 dan 2023 sebesar 56 persen, dan tahun 2024 sebesar 57 persen. “Alhamdulillah sepanjang sejarah berdirinya program KUR inilah pertama kali kita mencapai target yang sesuai dengan yang sudah ditargetkan di sektor produksi yaitu sebesar 60,7 persen. InsyaAllah sampai di Desember kita sampai di 61 persen,” tuturnya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII di gedung DPR RI, Senin, 17 November. Maman bilang kenaikan penyaluran KUR ke sektor produksi merupakan hasil kerja antara tim Kementerian UMKM bersama dengan stakeholder. “Jadi saya harus sampaikan seperti itu, jadi saya berterima kasih lah kepada Komisi 7 yang sudah melakukan pengawasan yang luar biasa. Nah dari total yang kita salurkan di tahun ini sebesar jumlah debitur 4 juta,” katanya. Di samping itu, Maman mengatakan realisasi penyaluran KUR secara total mencapai 83,2 persen, sementara target total penyaluran KUR tahun ini sebesar Rp238,7 triliun. Adapun target debitur baru Rp2,34 juta debitur dan target debitur graduasi sebanyak Rp1,17 juta debitur.Lebih lanjut, Maman menjelaskan, debitur graduasi adalah debitur yang naik dari usaha super mikro menjadi usaha mikro.Kemudian, usaha mikro menjadi usaha kecil, dan usaha kecil menjadi usaha menengah.“Nilai penyaluran kurang lebih sudah Rp238 triliun atau 83 persen. Artinya kita masih tinggal kurang lebih 17 persen lagi mencapai target yang sudah ditugaskan kepada kami,” tuturnya.