Kemlu Tegaskan Indonesia Menolak dan Tidak Pernah Memfasilitasi Pemindahan Warga Gaza

Wait 5 sec.

Ilustrasi evakuasi warga Gaza ke Eropa. (Twitter @hans_kluge) 2JAKARTA - Kementerian Luar Negeri menegaskan Pemerintah Indonesia menolak dan tidak pernah memfasilitasi segala bentuk pemindahan warga Jalur Gaza atau Palestina ke Tanah Air.Pernyataan ini disampaikan menyusul pemberitaan media asing yang menyebutkan Indonesia menjadi salah satu negara tujuan penerbangan yang membawa warga Palestina."Pemerintah Indonesia tidak pernah memfasilitasi pemindahan warga Gaza atau warga Palestina untuk masuk ke Indonesia," jelas Juru Bicara I Kementerian Luar Negeri RI Yvonne Mewengkang kepada VOI.id, Senin 17 November."Indonesia menolak segala bentuk pemindahan paksa (forced displacement) warga Palestina dari Gaza karena bertentangan dengan hukum internasional dan prinsip Two-State Solution," tegasnya.Diberitakan sebelumnya, penerbangan yang membawa 153 warga Palestina dari Gaza mendarat di Bandara Internasional OR Tambo, Afrika Selatan pada Kamis pekan lalu.Aktivis Afrika Selatan menemukan kejanggalan-kejanggalan perjalanan yang diatur oleh organisasi yang disebut Al-Majd Europe. Bahkan, beberapa warga Palestina dikatakan tidak mengetahui ke mana mereka pergi, sementara tidak ada dokumen resmi dan Pemerintah Afrika Selatan tidak mengetahui rencana kedatangan mereka.Aktivis Sarah Oosthuizen yang tergabung dalam kelompok yang mendampingi warga Palestina di Johanesburg mengatakan kepada Middle East Eye, boarding pass penumpang menunjukkan berbagai tujuan, dari India hingga Malaysia dan Indonesia."Jadi, tidak ada alasan bagi para penumpang untuk benar-benar tahu ke mana mereka akan pergi," ujarnya.Jumat lalu, Presiden Afrika Selatan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menggambarkan para pengungsi sebagai "orang-orang dari Gaza yang entah bagaimana secara misterius diangkut dengan pesawat"."Kita tentu perlu menyelidiki asal-usul mereka, di mana semuanya bermula, alasan mengapa mereka dibawa ke sini karena mereka tidak memiliki dokumen apa pun," jelasnya.Jubir Kemlu RI menjelaskan, "dalam sejumlah kasus, terdapat informasi sebagian warga Gaza berupaya mencari jalur keluar secara mandiri dan kemudian mendapat dukungan dari organisasi kemanusiaan atau pihak non-pemerintah.""Indonesia tidak terlibat dalam proses tersebut," tandas Yvonne.Yvonne menegaskan, "Indonesia tetap konsisten mendukung rakyat Palestina, termasuk melalui bantuan kemanusiaan dan fasilitas perawatan medis.""Sesuai arahan Presiden RI, Indonesia hanya menerima pasien Gaza yang terluka untuk perawatan medis secara sementara, sesuai kesepakatan pihak-pihak terkait, dan bukan untuk penampungan permanen," jelasnya menekankan."Indonesia akan terus memantau situasi dan memastikan setiap langkah tidak bertentangan dengan dukungan Indonesia terhadap negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," pungkasnya.