Kementerian ATR Catat Realisasi PNBP Rp 2,63 T per November 2025

Wait 5 sec.

Ilustrasi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR-BPN). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanKementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melaporkan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp 2,63 triliun per 12 November 2025. Jumlah tersebut setara 82,12 persen dari target tahun ini.Sekretaris Jenderal Kementerian ATR, Dalu Agung Darmawan, mengatakan secara tahunan atau year-on-year (yoy), realisasi penerimaan PNBP lebih tinggi secara nilai rupiah dibanding tahun-tahun sebelumnya.“Hal tersebut menunjukkan tren yang positif meskipun masih memerlukan langkah-langkah percepatan untuk memastikan capaian optimal di akhir tahun nanti,” kata Darmawan dalam rapat panja bersama Komisi II DPR RI, di Jakarta, Senin (17/11).Darmawan menjelaskan, realisasi dan proyeksi penerimaan PNBP ATR/BPN dalam 5 tahun terakhir menunjukkan capaian positif. Meski terdapat anomali pada 2021 yang dihipotesiskan akibat pandemi COVID-19, capaian PNBP pada 2022 hingga 2024 secara konsisten berada di level optimal.Pada 2025, pemerintah menargetkan PNBP sebesar Rp 3,2 triliun. Target ini disusun berdasarkan potensi layanan pertanahan dan tata ruang serta didukung upaya optimalisasi pelayanan.Namun, realisasi penerimaan hingga akhir 2025 diperkirakan mencapai sekitar Rp 3,13 triliun atau 97,66 persen dari target. Proyeksi ini dipengaruhi kondisi ekonomi nasional yang belum stabil sehingga menekan transaksi properti, terutama transaksi tanah.Darmawan merinci lima layanan pertanahan dengan realisasi PNBP tertinggi yang juga mencatat peningkatan tahunan dari 2024 ke 2025 sebagai berikut:1. Pemeliharaan data pendaftaran tanah: realisasi 2025 sebesar Rp 750,15 miliar, naik dari Rp 642,13 miliar pada 2024.2. Pendaftaran hak tanggungan: realisasi 2025 sebesar Rp 430,61 miliar, naik dari Rp 426,48 miliar pada 2024.3. Perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Pakai: realisasi 2025 sebesar Rp 462,85 miliar, turun dari Rp 516,46 miliar pada 2024.4. Pengukuran dan pemetaan batas bidang tanah: realisasi 2025 sebesar Rp 312,21 miliar, naik dari Rp 280,07 miliar pada 2024.5. Pengecekan sertifikat: realisasi 2025 sebesar Rp 134,66 miliar, naik dari Rp 131,06 miliar pada 2024.