Foto: Dok. AntaraJAKARTA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) memperluas kemitraan strategis dalam pengembangan ekosistem ekonomi syariah di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).Kerja sama itu ditegaskan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Universitas Muhammadiyah Bandung, Senin, 17 November, oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bersama Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo, dan disaksikan Komisaris Utama BSI Muhadjir Effendi serta jajaran pimpinan Muhammadiyah.Dalam kerja sama yang kepastiannya bertepatan dengan rangkaian Milad Ke-113 Muhammadiyah yang dipusatkan di Universitas Muhammadiyah Bandung ini, BSI menyediakan layanan perbankan syariah terpadu, mulai dari cash management, produk pendanaan syariah tabungan mudharabah, giro, deposito hingga pembiayaan dan pembukaan layanan PPOB.Kerja sama non-komersial juga disepakati untuk pemberdayaan UMKM dan penguatan kemandirian ekonomi umat.Dalam kerja sama ini, BSI akan terintegrasi dalam Muhammadiyah Aisyiyah SuperApp (MASA), platform digital yang sedang dikembangkan Muhammadiyah. Aplikasi itu akan memayungi seluruh sistem digital organisasi, termasuk SatuMu yakni platform yang memuat data 3 juta anggota melalui Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah serta Direktori Organisasi Muhammadiyah yang telah aktif.Empat fitur lain sedang disiapkan, mulai dari IuranMU, JDIH, Sistem Manajemen AUM, hingga Sistem Manajemen Kesehatan PKU.BSI juga akan menjadi penyedia platform pembayaran iuran Muhammadiyah lewat aplikasi BYOND dan platform pengelolaan AUM, dan menyerahkan beasiswa kepada 31 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung.Atas berbagai poin kerja sama itu, Haedar Nashir menyampaikan apresiasi atas komitmen BSI dalam mendukung ekonomi umat yang diharapkan membawa manfaat luas."Muhammadiyah terus bergerak memajukan umat. BSI sebagai bank syariah milik pemerintah juga berkomitmen menyejahterakan umat. Mudah-mudahan MoU ini membawa manfaat luas," kata Haedar Nashir, dikutip Antara.Sementara itu, Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo menegaskan kolaborasi ini merupakan kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar, mengingat Muhammadiyah adalah inisiator ekonomi syariah yang berpengaruh dalam perjalanan bangsa."Sinergi ini membentuk ekosistem kebaikan yang diwujudkan melalui edukasi keuangan syariah, integrasi platform transaksi digital syariah, serta penguatan sistem zakat, infak, dan sedekah melalui BAIQ Core," ujarnya.BSI mencatat saat ini hampir 6.000 rekening AUM telah terhubung dengan layanan bank syariah tersebut, yang mencakup sektor pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial. Kemudian, ekosistem pegawai AUM yang dilayani BSI, disebut telah melampaui 50.000 nasabah.Anggoro juga menegaskan BSI siap memperluas jangkauan layanan ke seluruh jaringan Muhammadiyah melalui 1.039 cabang di Indonesia.Dengan integrasi ke SuperApp MASA dan pengembangan sistem pembayaran hingga manajemen AUM, kolaborasi ini diproyeksikan menjadi langkah penting dalam akselerasi digitalisasi organisasi Islam terbesar di tanah air.